33. Masalah

20.3K 847 37
                                    

"Aku takut untuk merasakan nyaman, karena apa? Karena aku pernah terjebak oleh rasa itu dan berakhir kecewa." -Keyla Clarista

❤❤❤

"ALVAN KELUAR LO," teriak Karin di ambang pintu kelas XI IPS 3. Seluruh orang yang berada di kelas langsung menoleh dan menjadikan Karin sebagai pusat perhatian.

Alvan keluar menuju Karin dengan santainya, "kenapa cari gue?"

Melihat tampang Alvan membuat Karin rasanya ingin mencakar-cakar wajah tampan itu, "He gara-gara lo Keyla jadi murung, lo kalau mau mainin cewek jangan temen gue dong."

Seluruh orang yang berada di sekitaran mereka berdua tidak menyangka jika Karin sebegitu beraninya menantang Alvan.

"Gue gak ada niatan buat mainin Keyla, asal lo tahu gue tulus sama Keyla."

"Kalau tulus, kenapa lo jadiin dia taruhan? Lo mikir dong pake otak gimana perasaannya, dasar cowok brengsek lo."

"Ya emang awalnya gue cuma main-main sama dia, tapi lama-lama gue ngerasa kalau gue beneran cinta sama dia."

Karin tertawa sumbang saat mendengar perkataan Alvan, "CINTA? cinta apa yang lo maksud? Gini ya cinta disaat Keyla lagi terpukul dan menderita lo gak ada disamping Keyla, ini yang namanya cinta?"

Alvan mengerutkan keningnya tidak paham maksud Karin, "maksud lo?"

"Mamanya Keyla kecelakaan sampai koma, Keyla ngerasa terpukul sekarang, tapi lo dimana? Bahkan lo malah jalan sama cewek ular itu. Lo mikir gak perasaannya Keyla?"

Alvan seketika terkejut, tidak menyangka penderitaan Keyla sebesar ini, Keyla pasti merasa sedih sekarang. Bodohnya Alvan yang malah menambah penderitaan Keyla, "sekarang Keyla dimana? Gue mau nyamperin dia?"

"Oh lo gak perlu nyamperin dia, dia udah gak butuh cowok gak tahu diri kayak lo. Mulai sekarang bakal gue pastikan Keyla gak bakal mau kembali lagi sama lo dan bakal ngelupain lo secepatnya," ucap Karin lalu meninggalkan Alvan yang mematung disana.

Alvan tertawa sumbang meruntuki dirinya sendiri, 'bagaimana bisa dia menyakiti perempuan sebaik Keyla?' Kakinya menendang pintu hingga menimbulkan suara yang keras dan membuat semua orang terkejut.

"Bodoh, lo bodoh Van," ucap Alvan sambil mengacak-acak rambutnya.

🌻🌻🌻

Keyla keluar dari supermarket, setelah pulang sekolah dia berniat membeli beberapa makanan untuk dibawanya ke rumah sakit. Keyla bahkan cuma sebentar mengujungi rumahnya, sekarang dia lebih sering mengunjungi rumah sakit.

Saat ini hujan, Keyla berdiam di depan supermarket sambil menunggu hujan agar cepat reda, melihat tetesan air yang turun dari langit membuatnya teringat akan semua kenangan, apalagi saat bermain hujan bersama papanya. Ah, Keyla sangat merindukan itu.

Terdapat seseorang yang menyentuh pundaknya membuat Keyla langsung menoleh.

"Kamu kenapa kok kelihatannya sedih gitu?"

Keyla terdiam, dia tidak bisa menceritakan bebannya begitu saja kepada orang ini, "ah gak apa-apa kok."

"Aku tahu, setiap orang itu pasti punya masalah, tapi banyak dari mereka yang yakin jika mereka dapat melewati masalah itu. Jangan buat masalah mengendalikan diri kita, kamu tahu kan juga banyak orang bunuh diri karena terlalu terbebankan dengan masalah. Jadi jangan buat diri kamu sendiri sakit dan sedih, kamu harus ingat banyak orang yang mendukung kamu, banyak orang yang mencintai kamu, yang memberi kamu dukungan, meskipun kamu tidak tahu tentang hal itu. Di dunia ini kamu nggak sendiri, jangan ragu untuk menyalurkan semua yang kamu rasakan, siapa tahu mereka dapat membantu seluruh masalahmu."

KEYVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang