Pada dasarnya laki laki selalu berjuang hanya di awal saja:)
-Keyla Clarista❤❤❤
Alvan memandang ring basket dengan tatapan kosong, tangannya lagi lagi melemparkan bola hingga memasuki ring, meskipun peluh keringat menghujani wajahnya, tetap saja Alvan masih melanjutkan permainannya.
"Van lo gak ada kerjaan banget deh, bolos cuma ngajakin ke lapangan indoor," gerutu Nando dengan wajah kesalnya, dia dari tadi duduk di bangku tribun paling bawah, memperhatikan Alvan yang terus terusan melemparkan bola ke dalam ring, "udah dua jam kita disini, dan lo cuma ngelempar lempar bola itu."
"Argh," teriak Alvan, tangannya melemparkan bola dengan keras hingga bola terbentur pada batasan ring, dengan nafas yang tidak teratur, Alvan berjalan mendekati Nando.
Nando mengerutkan keningnya, "lo kenapa sih?" Tanya Nando.
Alvan tidak menjawab perkataan Nando, dia mengambil tasnya yang berada disebelah Nando, menyampirkan tasnya dipundak kiri.
"He kalau ditanya tuh jawab, punya mulut kan?" Ucap Nando, dia sebenarnya penasaran dengan Alvan, tadi baru saja dia ingin masuk kelas tiba tiba Alvan menariknya, hingga disinilah mereka sekarang, dari tadi juga Alvan tidak terlalu banyak bicara.
Alvan berjalan keluar dari lapangan indoor, "gue mau ke kantin, ikut gak?" Tanya Alvan, dia berbalik lagi menghadap Nando.
"Ikutlah," Nando buru buru memakai tasnya, dan berlari ke arah Alvan.
🌻🌻🌻
Bel istirahat baru saja berbunyi, Keyla dan Karin keluar dari kelasnya memutuskan untuk ke kantin.
Sebelum memasuki kantin, pergelangan tangan Keyla dicekal oleh seseorang membuat Keyla menoleh, "Dika," pekik Keyla.
Senyuman Dika menyahut pekikan Keyla, "Key, lo bisa main gitar kan?"
"Bisa, emang kenapa?" Tanya Keyla.
"Gue pengen belajar main gitar, mau ajarin gue gak?"
"Oke, nanti sepulang sekolah diruang musik ya?"
"Siap, makasih cantik," ucap Dika, sambil melepaskan cekalan tangannya dari Keyla.
Mata Dika tidak sengaja bertubrukan dengan mata Alvan yang ada di dalam kantin, sebenarnya Dika tahu kalau Alvan sudah lama berada di kantin bersama Nando.
Matanya kembali memandang wajah cantik Keyla, "kalau gitu nanti ketemu lagi ya?" Tangan Dika terulur mengacak acak pelan rambut Keyla.
"Iya," jawab Keyla.
Setelah itu Dika melangkah menjauhi Keyla.
"Itu bukannya Dika anak IPS 3 kan Key?" Tanya Karin, dia dari tadi yang terdiam, sekarang ikut bersuara.
"Iya, dia temannya Alvan," ucap Keyla.
"Iya gue tau, lo juga pernah ditembak kan sama dia," ucap Karin menunjuk Dika yang sudah sangat jauh dari tempatnya.
"Emang iya?" Keyla mengerutkan keningnya.
"Iya Key, masa lo gak inget sih, bahkan dia pernah nembak beberapa kali."
"Gue gak inget."

KAMU SEDANG MEMBACA
KEYVAN
Genç KurguAlvan Gara Christian si cowok badboy, dan ketampanannya yang selalu dipuji-puji banyak wanita, dia juga merupakan ketua geng yang ditakuti oleh semua orang. Kelakuan nakalnya membuat Alvan dikeluarkan dari sekolah, dan mendaftar kembali ke sekolah y...