38. Keadaan Membaik

19.5K 870 15
                                        

"Jalan menuju kebahagiaan pasti banyak cobaannya, is that true?"
-Alvan Gara Crishtian

❤❤❤

Keyla berlari menuju ruangan mamanya dirawat, Keyla sangat ingin melihat keadaan mamanya sekarang. Diikuti dengan Alvan di belakang Keyla.

Keyla membuka pintu didepannya, terlihat seorang wanita paruh baya yang tersenyum ke arahnya. "Mama," ucap Keyla dan langsung memeluk mamanya.

"Keyla kangen sama mama."

"Mama juga kangen sama putri mama ini."

Alvan ikut tersenyum menatap dua orang dihadapannya.

"Ma, masih ada yang sakit?"

"Mama gak apa-apa kok, mama udah baikan."

Renatha melirik Alvan yang berada di ambang pintu. "Alvan sini masuk"

Alvan mengikuti perintah Renatha dan mendekati bangkar Renatha.

Renatha menyentuh wajah Alvan dengan sangat pelan, "ini kenapa? Kok banyak luka?"

Alvan dan Keyla saling bertatapan, satupun dari mereka sebenarnya enggan menjawab pertanyaan tersebut.

"Alvan, ini kenapa wajah kamu?" Tanya Renatha sekali lagi.

"Habis berantem tante," jawab Alvan sambil cengengesan.

"Berantem? Kok bisa sih?"

"Bisa lah tante, saya kan cowok kalau ada masalah pasti main tangan."

Renatha mengangguk-anggukan kepalanya, menurutnya memang sudah biasa jika lelaki seperti itu. "Lain kali jangan kayak gitu ya? Kan gak baik menyelesaikan masalah dengan berantem."

"Iya, taante boleh Alvan tanya sesuatu?"

"Mau tanya apa?"

Keyla memperhatikan Alvan, sebenarnya dia juga penasaran tentang apa yang akan Alvan tanyakan kepada mamanya.

"Tante kenapa bisa kecelakaan saat itu? Tante inget gak?"

Renatha diam mencoba berpikir sejenak, "waktu itu tante ke minimarket terus tante mau nyebrang ada mobil yang nabrak tante, padahal tante yakin saat itu jalanan udah lampu merah."

Alvan mengepalkan tangannya dengan erat, "kalau boleh tahu minimarket yang mana tan?"

"Di deketnya perempatan jalan yang biasanya ramai."

"Oh yang itu tan, iya Alvan tahu."

Renatha menghadap ke arah putrinya. "Key, kamu obatin luka Alvan ya?"

"Iya ma, bentar Keyla mau beli obatnya dulu," ucap Keyla keluar dari ruangan mamanya dirawat.

Dan Alvan menaikan sedikit selimut Renatha, "mending tante istirahat dulu, Alvan bakal jagain tante."

"Makasih ya Alvan," ucap Renatha lalu dia memejamkan matanya mencoba untuk tidur.

"Sama-sama tante."

Alvan melangkahkan kakinya di sofa yang terletak di sebelah bangkar mama Keyla. Dia duduk diatas sana, memikirkan lagi sebuah rencana untuk membuat Ridwan menyesal dengan semua perilaku yang dibuat Ridwan sendiri.

Pintu terbuka munculah Keyla dari balik sana. Dia mendekati Alvan yang terduduk di sofa, "mama sudah tidur?"

Alvan menjawab pertanyaan Keyla dengan deheman, pikiran Alvan masih menuju Ridwan, dia harus bisa menghilangkan pria itu dari kehidupan Keyla dan Renatha.

Keyla menyentuh rahang tegas Alvan, menyuruh Alvan untuk menatapnya. Tangan Keyla dengan cekatan membuka obat-obat yang tadi di belinya.

Alvan menurut, membiarkan Keyla menyentuh permukaan kulitnya yang terluka.

"Gue tahu lo pasti mikirin sesuatu kan Van?"

Alvan mengangguk, "lo tau orang yang nabrak mama lo?"

Keyla terdiam memperhatikan Alvan. Dari saat awal mamanya kritis dan koma, dia sama sekali tidak mencari orang yang sudah menabrak mamanya hingga seperti ini. Padahal orang itu tidak bertanggung jawab, bahkan setelah menabrak mamanya, orang itu langsung pergi begitu saja, 'bukankah itu di namakan tabrak lari?'

"Gue gak tau, percuma Van orang itu gak bisa ditemuin. Dia sudah kabur gitu aja."

"Dan lo gak ada niat buat cari pelaku itu?"

Keyla lagi-lagi terdiam dia tidak bisa menjawab perkataan Alvan, 'apa seharusnya dia mencari orang itu?'

Alvan merapikan rambut panjang yang menutupi wajah cantik Keyla, membawa helaian rambut itu ke belakang telinga Keyla, "gue yang bakal nyari pelaku itu, gue bakal buat pelaku menyesal karena sudah beraninya nabrak mama mertua gue."

"Ih kok manggilnya mama mertua?" Keyla memukul perut Alvan, hingga Alvan mengaduh kesakitan. "Eh maaf, sakit ya? Gak sengaja, lo sih bilang gitu."

"Emang salah gue manggil mama mertua? Kan siapa tahu lo jadi istri gue," ucap Alvan dengen entengnya.

"Ya salah kan kita bukan siapa-siapa?" Ucap Keyla sambil membereskan peralatan obatnya, dan beranjak untuk membuang tisu-tisu bekas darah Alvan ke tempat sampah yanh di dekat sofa.

"Oh lo mau jadi siapa-siapa gue nih," goda Alvan sambil menaikkan alisnya, "emang maunya jadi siapa?"

Tangan Keyla bergerak menutupi wajahnya yang tersipu malu, "enggak kok, gak mau jadi siapa-siapanya lo."

Alvan tertawa melihat Keyla yang seperti ini, Alvan sangat suka menggoda Keyla, "yakin gak mau jadi siapa-siapa gue nih?"

"I... i ya gak yakin," ucap Keyla lirih

Alvan mendengar perkataan Keyla membuat Alvan menyembunyikan senyumannya.

Keyla menurunkan tangannya perlahan yang tadi menutupi wajahnya, "Alvan Sinta tadi gimana ya?"

Alvan meredahkan suara tawanya, "Sinta?" Tanyanya memastikan.

Keyla mengangguk, "iya."

"Lo tenang aja, ada Karin, Nando, Radit, sama Nathan kok yang jagain."

"Tapi kan penyakitnya Sinta itu parah Van, gue takut terjadi apa-apa sama dia."

Alvan tertegun dengan sikap Keyla, selain cantik ternyata Keyla juga baik, bahkan dia masih memikirkan orang lain disaat orang itu menyakiti ingin Keyla.

"Dia bakal di operasi besok, katanya dokternya sih gitu."

Keyla mengangguk paham akan perkataan Alvan.

"Gak usah khawatir, gue tau lo emang orang yang baik, tapi lo gak pantes khawatir sama Sinta, dia terlalu jahat buat lo Key."

"Tapi Van, bagaimana pun juga Sinta itu adek gue."

Alvan menarik Keyla ke pelukannya, bersandar pada dada bidangnya. Dia mencoba membuat Keyla tenang.

"Lo tenang aja, percaya kalau Sinta bakal baik-baik aja."

"Iya." Keyla sedikit lebih tenang sekarang, apalagi merasakan sapuan halus di rambutnya dari Alvan, membuatnya nyaman.

Takdir begitu lucu ya? Ketika dirinya sangat membenci Alvan dulunya, tapi dengan mudah Alvan membawa dirinya luluh. Cinta memang tumbuh secara ajaib bahkan kita tidak tahu saat kapan hal itu terjadi.

"I do All this for you," ucap Alvan.

Hai hai
Update lagi nih
Makasih yang uda nungguin cerita ini

Aku mau promosiin ceritanya Radit nih, yang kepo yukk buruan baca ZARADIT
Ada di lapak sebelah ya😂

JANGAN LUPA BUAT VOTE KOMEN
Ainiayuu

TERIMA KASIH:)

KEYVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang