49. Sabar

13.2K 665 32
                                    

"Gue gak boleh baper dulu, bisa aja dia bersikap begitu karena dia cuma jahil ke gue."

❤️❤️❤️

Kabar-kabar jika Keyla dan Sinta telah baikan langsung tersebar di sekolah. Masih banyak orang yang berpikir jika Sinta minta maaf hanya akting belaka supaya Sinta bisa mendapatkan banyak teman lagi, dan dapat dipandang baik seperti dulu.

Sinta melangkahkan kakinya memasuki lorong sekolah, dia baru saja datang.

"Pinter banget aktingnya Sinta, paling juga mau narik simpatinya Alvan."

"Dia kan kesepian butuh teman, terus udah di musuhin satu sekolah lagi, makanya dia ngelakuin ini, sok baik ke Keyla."

Sinta yang mendengar itu tidak bisa menahan amarahnya, dia menghampiri 2 murid perempuan yang bahkan Sinta tidak tahu namanya. "Lo bisa gak sih, gak usah ngurusin hidup orang? Kurang kerjaan banget lo, masih pagi udah gibahin orang."

"Eh... kok lo ngerasa sih? Gue... gak ngomongin lo kok," ucap salah satu perempuan itu, dengan sedikit takut, bagaimanapun dulu Sinta termasuk ketua geng perempuan yang populer di sekolah ini, dia juga terkenal sering membully dulu.

"Lo pikir gue budek? Jelas-jelas lo nyebut nama gue," ucap Sinta dengan amarahnya.

"Lo aja kali salah denger."

Sinta benar-benar kehabisan kesabaran, tangan Sinta bergerak ingin menjambak dua perempuan dihadapannya ini.

Tangannya tertahan, Sinta menoleh kesamping ternyata Keyla yang menahan tangannya, "lo kenapa sih Sin?" Tanya Keyla.

Sinta menunjuk dua orang itu, "mereka kak, fitnah-fitnah gue, gibahin gue, gue gak suka."

"Maaf Key kita gak bermaksud kayak gitu kok."

"Iya Key. Please jangan kasih tau Alvan ya."

Sinta ingin merobek mulut dua perempuan itu, lihat saja di depan Keyla langsung minta maaf, padahal dirinya yang sedari tadi dihina-hina.

"Sin udah ayo ke kelas," ucap Keyla menarik pergelangan tangan Sinta, tanpa menggubris dua perempuan di hadapannya.

"Awas lo," ancam Sinta.

Sinta dan Keyla berjalan berdampingan menuju arah kelas mereka.

"Lain kali kalau ada orang yang ngehina lo, lo harus sabar, lo gak boleh bertingkah kaya gitu. Gimana kalau tadi ketahuan guru BK?" Ucap Keyla menyeramahi adiknya.

Sinta masih menahan amarahnya, "tapi mereka duluan kak, gimana gue bisa tahan kalau digituin."

Mereka melewati kelas XI IPS 3, yang duduk di kursi panjang depan kelas, disana ada Alvan, Dika dan Nando. Seperti biasa masih pagi begini Dika dan Nando menggoda perempuan yang lewat di depan kelas mereka, tapi perempuan itu malah terpekik senang karena melihat Alvan, padahal Alvan sedari tadi hanya diam saja.

"Ini kenapa nih masih pagi kok cemberut gitu, makin jelak tau gak," ucap Dika saat melihat Keyla dan Sinta.

Sinta melotot tajam ke arah Dika "apa kata lo?"

"Santai dong, gak usah melotot gitu, serem liatnya."

Nando tertawa mendengar ucapan Dika, "udah Dik gak usah lo ganggu macan betina, kayaknya dia lagi badmood."

KEYVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang