Nando melangkah terburu-buru, masih terbilang pagi hari ini. Baru saja dia meletakkan tasnya ke dalam kelas kemudian di keluar. Hingga Dika dan Alvan menatapnya aneh, belum sempat bertanya Nando sudah menghilang di balik pintu.
Tepat sekali Nando menemui orang yang di carinya, perempuan dengan bando merah tipis itu sedang berbincang dengan teman-temannya di depan kelas.
Nando menghampiri perempuan itu dan langsung menggenggam tangannya, "ikut gue Rin," ucapnya.
Karin yang tiba-tiba di tarik oleh Nando terkejut, "lo mau bawa gue kemana?"
Nando berhenti melangkah ketika merasa tempat ini cukup sepi, tidak banyak kerumunan orang seperti tadi.
Karin mengerutkan dahinya, "ada apa sih Nan?"
"Nando ada apaan? Kenapa tiba-tiba narik gue kesini," tanya Karin lagi.
Nando hanya diam, dia bergelut dengan pikirannya sendiri, "kalau gue tanya gini Karin bakal marah gak ya?" Ucapnya dalam hati.
"Nan. Kalau lo cuma diem aja mending gue balik ke kelas," ucap Karin dengan sedikit merasa kesal.
"Gue mau tanya sama lo."
"Tanya apa?"
"Lo ada perasaan sama gue Rin?" Nando memasukkan tangannya ke kantong celananya, berusaha menghilangkan rasa gugup.
"Maksudnya?"
Nando menarik nafasnya, "lo suka sama gue?"
"Ih kePDan banget lo," ucap Karin dengan tertawa sarkas seolah mengejek Nando.
Nando menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia hanya merasa canggung karena telah bertanya seperti itu, "sorry, gue cuma mau mastiin aja."
"Kenapa lo tanya gituan sih Nan, gak penting banget."
"Gue mau cerita sama lo."
Karin memukul bahu Nando, "cerita apa? Penting gak nih?"
"Gue kemarin nembak Sinta, tapi Sinta nolak gue dengan alasan kalau sebenarnya lo suka sama gue, makanya gue mau mastiiin aja."
"Jadi Sinta yang bilang gitu?"
Nando mengangguk dengan polos, "Sinta gak mau kalau nantinya hubungan gue sama dia nyakitin perasaan lo."
Karin lagi-lagi kembali tertawa, "lo tenang aja, gak ada yang tersakiti kok. Gue bisa bantu bilang ke Sinta, nanti lo bilang perasaan lo lagi ke dia, gue jamin lo bakal di terima sama dia."
Nando menggenggam kedua tangan Karin secara tidak sengaja, "yang bener Rin?"
Karin menggangguk.
Nando mendekap Karin dalam pelukannya, "thanks ya Rin lo temen gue yang paling baik."
Karin menepuk punggung Nando, "kalau lo bisa bahagia sama dia, gue ikhlas Nan."
🌻🌻🌻
Bel istirahat berbunyi. Karin, Keyla dan Sinta sudah ada di salah satu meja yang ada di kantin, dengan makanan dan minuman yang sudah ada di depan mereka.
Mereka menyantap makanan itu dengan lahap berusaha menghilangkan rasa lapar yang sejak tadi mereka tahan selama pelajaran berlangsung.
"Oh iya gue mau ke perpustakaan dulu, mau cari buku. Lo gapapa kan Rin balik ke kelas sendiri?" Ucap Keyla memecahkan suara hening diantara mereka.
"Gapapa kok, gue juga ada urusan sama Sinta," jawab Karin.
Sinta menatap Karin dengan bingung, "gue?" Ucapnya dengan menunjuk dirinya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/166974427-288-k879544.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYVAN
Fiksi RemajaAlvan Gara Christian si cowok badboy, dan ketampanannya yang selalu dipuji-puji banyak wanita, dia juga merupakan ketua geng yang ditakuti oleh semua orang. Kelakuan nakalnya membuat Alvan dikeluarkan dari sekolah, dan mendaftar kembali ke sekolah y...