31. Pertemuan Terakhir

23.2K 949 41
                                        

"Seharusnya waktu itu kita tidak terlalu dekat, agar saat ini kita tidak terlalu jauh."
-Keyla Clarista.

❤❤❤

"Papa," pekikan suara perempuan terdengar ketika Ridwan memasuki rumahnya.

"Hai sayang? Gimana udah baikan kamu?" Tanya Ridwan sambil memeluk putri kesayangannya ini.

"Udah."

Sarah keluar dari dapur dan menuju ke arah suaminya itu, "gimana keadaan Renatha?"

Ridwan tersenyum miring, "tidak, dia hanya koma tapi aku berharap Renatha meninggal. Tapi aku yakin Keyla sudah merasa sangat menderita kali ini."

"Papa benar-benar hebat, bahkan tadi aku juga tidak liat dia ada di sekolah, sepertinya dia masih menangisi mamanya itu."

Ridwan mengusap rambut putrinya, "semua ini aku lakukan untukmu."

Sarah mengambil jas Ridwan yang tersampir di kursi, "tapi aku takut polisi akan mengetahui bahwa kamu yang menabrak Renatha saat itu."

Ridwan menoleh mendengar perkataan Sarah, sebenarnya dia tidak berpikir sampai itu. Jujur, ini juga membuatnya cemas.

🌻🌻🌻

Keyla turun dari bis, kini saatnya dia masuk sekolah lagi. Dia memasuki gerbang sekolah dan menuju kelasnya, banyak murid-murid perempuan yang memandanginya.

"Kasian ya cuma dijadiin barang taruhan sama Alvan."

"Ya lagian Alvan gak cocok sama Keyla."

"Gue aja kemarin liat Alvan pulang bareng Sinta."

Keyla terus berjalan berusaha tidak mendengar semua perkataan itu, tiba-tiba saja ada seseorang yang menutupi telinganya dari belakang dan itu membuat Keyla tersentak kaget.

"Jangan didengerin," bisik Dika pada Keyla.

Keyla melepaskan tangan Dika yang berada di telinganya, kemudian mengangguk.

"Ke kelas bareng yuk?" Ajak Dika.

Keyla lagi lagi mengangguk, mereka berjalan berdua di koridor hingga menuju kelas mereka masing-masing yang bersebelahan.

"Maaf Dik," ucap Keyla pelan.

"Ha apa?" Dika mencodongkan tubuhnya ke depan berusaha mendengar perkataan Keyla.

"Maaf."

"Maaf kenapa?" Tanya Dika, dia mengerutkan keningnya.

"Maaf soal waktu itu, lo sampe dipukul sama Alvan."

"Its okay, gue gak apa-apa kok, ya meskipun kemarin gue gak masuk karena badan gue sakit semua," ucap Dika sambil tertawa.

Keyla memperhatikan Dika yang tertawa sambil menatapnya, "gue juga minta maaf gak bisa nerima lo," ucap Keyla lalu pergi meninggalkan Dika yang mematung.

Rasanya seperti disetrum, sekujur tubuh Dika beku seketika, 'apa Keyla menolaknya lagi?' Setelah perjuangan yang dia lakukan, dia pikir Keyla akan menerimanya atau minimal Keyla membuka hati untuk dia bertempat disana, ternyata dia salah. Caranya seperti inipun tidak membuat Keyla luluh.

KEYVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang