50. Ulang tahun

17.5K 771 112
                                    

"Rambutnya yang diacak-acak, eh hatinya yang berantakan."

❤️❤️❤️

Alvan sudah siap dengan kaos hitam berbalut tuxedo hitamnya, rumah besar itu terlihat sangat ramai dipenuhi orang-orang penting dari kalangan orang kaya yang sama seperti papanya.

Alvan keluar dari rumah dan memasuki mobilnya, mengendarai dengan kecepatan sedang, membelah jalanan untuk menuju rumah Keyla.

Setelah sampai di rumah Keyla dia merapikan tuxedonya kemudian di keluar dari mobil.

AlvanGaraC
Key aku sudah di depan.

Tidak terlalu lama Alvan menunggu di samping mobilnya, Keyla keluar dari rumah. Hari ini Keyla benar-benar tampak cantik, memakai dress putih selutut tanpa lengan, dan memakai make up tipis tidak terlalu menor.

"Alvan," sapa Keyla saat dia berada di depan Alvan.

Alvan terdiam dia memandang Keyla daro atas hingga bawah, "kamu cantik banget Key."

Keyla tersenyum sangat manis di mata Alvan, "makasih," lama-lama dilihat Alvan seperti ini membuatnya malu, "udah dong ngelihatinnya, jadi berangkat gak?"

Alvan membukakan pintu mobilnya, "jadi lah, mama udah nunggu kamu."

Keyla masuk kedalam mobil disusul Alvan yang duduk di kursi supir.

Mobil itu melaju kembali menuju rumah Alvan.

🌻🌻🌻

Malam ini Nando sengaja mengajak Sinta keluar, hanya berjalan-jalan di sekitaran taman.

Sinta dan Nando berjalan bersebelahan, Nando memperhatikan Sinta yang memakan es krim, tiba-tiba Nando tertawa.

Kening Sinta mengerut, "lo kenapa Nan?"

Nando menggeleng, memastikan kalau dia baik-baik saja. Tangannya terulur membersihkan noda es krim di samping bibir Sinta, "makan es krim kaya anak kecil sih."

Sinta mengusap bibirnya sendiri dan mengalihkan pandangannya tidak ingin Nando melihat pipinya yang memerah, perlakuan Nando begini membuat Sinta salah tingkah sendiri, "makasih."

Nando mengangguk, mereka kembali berjalan pelan-pelan.

"Gimana rasanya udah baikan sama Keyla?" Tanya Nando memecah keheningan di antara mereka.

Sinta menoleh ke arah Nando, "Lo bener Nan, gue ngerasa tenang sekarang, ternyata banyak orang yang sayang sama gue, banyak orang yang masih baik sama gue. Saat itu gue terlalu egois memaksa semuanya buat jadi milik gue."

Nando mengangguk, tangannya mengacak-acak rambut Sinta, "gue tau lo orangnya baik sebenernya, makasih Sin udah mau berubah sekarang."

Astaga kenapa Nando seperti ini, entah kenapa saat Nando mengacak-acak rambut Sinta membuat hatinya berantakan, Sinta menahan senyumnya, "gue seneng sekarang, bisa akur sama Keyla, punya temen kaya lo juga."

Nando menatap Sinta, "jadi gue cuma temen lo nih? Lo cuma nganggep gue temen?"

Sinta mengerutkan keningnya, "terus? Lo mau gue anggep apa?"

"Gue bilangin Sin, friendzone itu gak enak. Gue gak mau cuma dianggep temen sama lo," ucap Nando, kemudian tangan Nando memegang  tangan kanan Sinta, "Sin lo mau gak jadi pacar gue?"

KEYVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang