"Perjuangin aja dulu, masalah jodoh atau bukan itu soal nanti."
-Alvan Gara Crishtian❤❤❤
Alvan memasuki kelasnya, tampak ramai seperti biasa, ada Nando yang mengoda goda perempuan dikelas, juga ada suara lantangnya yang menyuruh teman teman sekelasnya piket.
Alvan duduk sambil mengeluarkan buku matematikanya, "Nan pinjem buku dong."
Nando menoleh ketika namanya dipanggil, kemudian dia mengarah ke Alvan untuk mengambil bukunya yang terletak di sebelah Alvan, "nih, buruan habis gini upacara."
Alvan mengambil buku Nando, dan menyalin tulisan buku itu.
"Anak anak dimohon kumpul dilapangan sekarang juga."
Nando menyenggol lengan Alvan, "udah belum?" Tanyanya.
Alvan meletakkan bulpennya dan menutup bukunya, "udah." Dia buru buru memasukkan bajunya mengambil dasi dan topi ditasnya, kemudian memakainya. Membuat Nando mengernyit melihat Alvan, "tumben lo rapi gitu?"
"Biar keliatan teladan aja, kasian bu Gendut marahin gue melulu, cepat tua nanti tuh orang."
"Iya, kapan sih bu Gendut jadi lemah lembut begitu?" Tanya Nando.
Pertanyaan Nando membuat Alvan tertawa, "kok gue jijik ya bayangin bu Gendut jadi lembut gitu." Nando pun juga ikut tertawa dengan jawaban Alvan.
Nando dan Alvan keluar kelas dan menuju ke lapangan, mata Alvan memandang barisan IPA, tidak terlihat adanya Keyla disana, 'kemana dia?' Membuat Alvan sedikit merasa khawatir.
"Alvan tumben sekali kamu rapi begini? Biasanya acak acakan kayak preman pasar, untung kamu itu ganteng," ucap bu Gendut lewat di depan Alvan.
Mendengar suara bu Gendut yang keras membuat Alvan sedikit kaget dan memusatkan tatapannya pada bu Gendut, "ibu ngagetin aja, tiba tiba dateng kayak jelangkung."
Bu Gendut berkacak pinggang, "kamu bilang saya apa? Kayak jelangkung."
"Ya ibu juga ngatain saya kayak preman pasar."
Nando yang berada disebelah Alvan tertawa "eh Van bukan jelangkung," sahut Nando.
"Terus apa Nan?" Tanya Alvan yang menahan tawanya.
"Buto Ijo."
Keduanya sama sama tertawa di depan bu Gendut yang terlihat menahan marahnya dengan mukanya yang memerah. "Apa kalian bilang?" Teriak bu Gendut, tangan bu Gendut menjewet telinga Alvan dan Nando.
"Eh ampun bu, nih Nando yang bilang, kok saya dijewer juga sih," ucap Alvan, memohon untuk dilepaskan telinganya.
"Lah Van gue kan ikut ikutan lo."
Bu Gendut melepaskan jeweran telinga Alvan dan Nando. "Kalian cepat baris," menunjuk barisan IPS, "hari ini kalian saya maafkan, karena kalian sudah terlihat rapi."
"Cie bu Gendut baik deh, jadi makin suka," goda Alvan kemudian lari dengan Nando meninggalkan bu Gendut, sebelum bu Gendut marah lagi.
"Alvannnn," teriak bu Gendut membuat semua murid menutup telinga mereka.
"Van mentang mentang gak ada Keyla eh si buto lo godain," ucap Nando.
"Anjir masih aja lo manggil buto," ucap Alvan.
"Ya kan cocok, eh kapan lo nembak Keyla?" Tanya Nando.
"Secepatnya mungkin," ucap Alvan. "Gue yakin Keyla bakal terima gue."

KAMU SEDANG MEMBACA
KEYVAN
Roman pour AdolescentsAlvan Gara Christian si cowok badboy, dan ketampanannya yang selalu dipuji-puji banyak wanita, dia juga merupakan ketua geng yang ditakuti oleh semua orang. Kelakuan nakalnya membuat Alvan dikeluarkan dari sekolah, dan mendaftar kembali ke sekolah y...