Empat

2.5K 310 23
                                    

Waktu berjalan begitu cepat.
Sangat cepat..

Sampai aku lupa, kapan terakhir kali aku mengatakan aku sangat mencintaimu.

.

.

.

.

.

.

Tokyo, Jepang.

Seorang pria dengan tubuh tegap nya sedang duduk di kursi kebanggaan nya.

Terlihat bagaimana sibuk nya ia menatap beberapa dokumen yang baru saja diserahkan serketaris nya untuk ia baca dan ia tanda tangani.

Cklek!

"Presdir, Tuan Wen meminta anda untuk pulang kerumah malam ini." Ujar seorang pria dengan kulit putih nya masuk kedalam ruangan sang CEO.

"Bilang pada duda cerewet itu, aku sibuk!" Balas sang CEO dengan nada dingin.

"Dia juga bilang, jika anda tidak pulang. Maka seluruh fasilitas anda yang ada di London akan ditarik dan ruang latihan menari anda akan dibongkar." Lagi sang serketaris menyampaikan sebuah pesan itu pada atasannya.

Brakk!

"Sial! Apa mau nya duda tua itu?!" Geram sang presdir.

"Hei, lebih baik turuti saja apa kata ayahmu itu Hosh."

Namja bernama Hoshi itu menatap tajam serketaris nya itu.

Kepala nya rasa nya akan pecah, belum lagi memikirkan perusahaan yang sedang sibuk karena akan membuka cabang baru.

Sekarang ditambah oleh ayahnya, yang sial nya malah membuat mood nya semakin jelek dan ditambah lagi dengan serketaris yang dengan kurang ajarnya menyebut namanya secara tak formal.

"Kau ini serketaris ku atau serketaris ayahku, huh?!" Dengus nya sebal.

Sang serketaris hanya mengangkat bahu nya acuh.

"Aku kan hanya memberi saran, jika kau tak ingin rumah dan ruang latihanmu hanya tinggal kenangan." Balas sosok itu.

Hoshi pun mendengus kasar sebelum meraih jas kantor nya dan memakainya, lalu berjalan kearah pintu.

"Ahh....."

Hoshi memutar tubuhnya kembali menghadap kearah sahabat yang juga sebagai merangkap serketarisnya itu.

"Apa?" Tanya sang serketaris- Choi Seungcheol.

"Besok aku tidak akan masuk, jadi batalkan seluruh rapat." Ujar nya lalu melenggang pergi dari ruangan nya.

Blamm!

"Aiss benar-benar....... Hei Kwon Hoshi kau harus naikan gajiku, sialan!" Teriak nya dari dalam ruangan sang atasan.

"Haah~ Aku bisa mati muda karena dia." Dengusnya sebal lalu keluar dari ruangan sang Presdir.

.

.

.

.

Hoshi baru saja tiba disebuah pekarangan sebuah rumah yang cukup luas.. ah tidak, tapi sangat luas itu.

Dengan cepat ia keluar dari dalam mobil nya dan masuk kedalam rumah mewah itu.

The Rain [SoonHoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang