Sembilan belas

3K 275 47
                                    

Tidak ada niat ku untuk membalasmu.
Tapi, kau yang memberi kesempatan itu padaku.
Dan ketika aku menggunakan kesempatan itu, rasanya ada yang aneh.

Ada apa denganku, sebenarnya?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading~

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Seorang pria tampan bermata sipit itu sedang jalan-jalan seorang diri di sebuah padang bunga sendirian.

Hanya ditemani sebuah Earphone yang terpasang ditelinga nya.

Dia memang sendirian.

Tapi, ada sebuah suara lain yang masuk kedalam telinga nya yang menjadi temannya saat ini.

Suara seorang laki-laki yang sedang mengomelinya disebrang telepon sana.

Siapa lagi jika bukan, Choi Seungcheol?

Hanya pemuda Choi itu yang berani berteriak kasar pada seorang Kwon Soonyoung.

"Astaga! Yang benar saja bodoh. Ini sudah hampir gelap dan seperti nya akan turun hujan. Cepat kembali." Perintah Seungcheol.

Tak perduli yang ia perintah itu atasannya sendiri. Bagaimanapun diluar pekerjaan mereka, status mereka itu sahabatan.

Pemuda bermata sipit itu langsung berdecak tak suka. "Vampir jelek, ini bahkan masih terang. Hujan darimana? Diam lah di tempat tidurmu itu. Aku hanya berjalan-jalan sebentar."

Sedangkan laki-laki yang disebut Vampir itu sedang mengumpat tak jelas disana. Membuat telinga Soonyoung, panas rasanya.

"Berhenti mengoceh Choi Seungcheol atau aku pecat kau." Ancam pemuda sipit itu dengan sedikit mendengus pelan.

"Kau berani memecatku? Maka akan kuberitahu sekarang juga pada Tuan Wen tentang rencana pernikahanmu itu."

Pemuda bermata bulat diseberang sana berbalik mengancam pemuda sipit yang tak lain adalah Soonyoung itu.

"Aiiss Sialan kau! Awas saja jika kau berani memberitahu duda lapuk itu. Aku cincang habis adikmu!"

Soonyoung dan Seungcheol berdebat panjang kali lebar. Saling sahut-menyahut di panggilan telepon itu.

The Rain [SoonHoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang