Empat Puluh Tiga

1.6K 206 32
                                    

Happy Reading~

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kringg..

Bunyi lonceng ketika pintu terbuka itu terdengar begitu nyaring.

Menampilkan sosok lelaki manis yang kini tersenyum lembut dengan wajah yang indah melebihi lukisan milik Leonardo Davichi.

Kaki jenjang nya melangkah masuk, mata sipit nya itu melirik kesana-kemari.

Mencari seseorang yang memang sedari awal telah memiliki janji temu dengannya.

"Jihoon-ie..."

Seruan itu membuat sosok mungil yang terpanggil itu pun menoleh ke sudut kanan sebuah cafe dengan gaya klasik itu.

Senyum nya semakin terkembang lebar kala ia menemukan apa yang ia cari.

Membawa langkah kaki nya mendekati meja disudut sana.

Nampak sudah terdapat sosok Boo Seungkwan dengan anak kecil dipangkuannya.

"Maaf. Apa aku terlambat?" Tanya si mungil itu setelah mendudukan diri nya dihadapan sahabat gembul nya itu.

"Tidak apa. Kebetulan aku juga baru sampai." Balas nya yang kemudian menimang-nimang seorang anak laki-laki yang masih batita itu.

"Minjae-ya. Sapa bibimu sayang." Seru Seungkwan dengan bahasa bayi nya.

Yang mana hal itu membuat Jihoon terkekeh gemas.

"Hey. Siapa bilang aku bibi? Aku ini paman." Celetuk Jihoon yang mana di hadiahi tawa dari lelaki manis dihadapannya.

Ya, Lee Jihoon.

Sosok yang empat tahun lalu memiliki beban hidup tak terkira di pundak nya. Sosok lelaki manis yang hidup nya tak lebih bagai sebuah drama kehidupan yang menyakitkan.

Sang pemeran utama dalam drama yang Tuhan ciptakan untuk dirinya.

Ya, mereka adalah Lee Jihoon yang sama dengan yang saat ini kalian lihat.

The Rain [SoonHoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang