Lima puluh Dua

1.9K 232 20
                                    

Happy Reading~

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Nampak sosok paruh baya nan tampan itu memasuki rumah mewah nya dengan wajah lesu.

Langit sudah berganti malam dan waktu pun sudah menunjukkan pukul delapan malam.

Sehun baru saja kembali dari rumah sakit setelah ia merasa bahwa situasi dirumah sakit telah kondusif dan keadaan Soonyoung yang bisa di bilang baik-baik saja.

"Tuan, anda kembali?" Sapa seorang pelayan tua yang menyapa kepulangan sang pemilik rumah itu.

Sehun yang mendapat sapaan itu hanya mengangguk pelan, merasa lelah karena ia terus saja dihantui kekhawatiran terhadap anak bungsu nya itu.

"Bagaimana dengan anak-anak, pak Kim?" Tanya Sehun yang hanya pasrah ketika pria paruh baya yang dipanggil nya dengan sebutan 'pak Kim' itu membantu nya untuk melepaskan jas mahal miliknya.

"Mereka semua tertidur setelah lelah menangis, Tuan." Jawab pak Kim.

Sehun menghela nafasnya menutup matanya sekilas sebelum kembali menatap pelayan setianya itu.

"Lalu bagaimana dengan Haru? Anak itu tidak akan bisa tertidur bila tidak ada Soonyoung didekatnya." Ujar Sehun yang kini kembali melangkah kan kaki nya menuju ruang tengah rumah nya.

Ah tidak.

Lebih tepatnya adalah rumah anaknya.

"Tuan muda Haru sempat mengamuk dan terus menangis memanggil nama Tuan Soonyoung. Tapi akhirnya diam setelah Tuan muda Jisoon yang menenangkan nya." Jawab pelayan paruh baya itu.

Sehun baru saja akan beralih kearah tangga ketika matanya mendapati dua orang yang dikenal nya.

"Kalian?" Serunya dengan wajah penuh tanya.

"Mereka telah menunggu anda kembali sejak tadi, Tuan." Ujar sang pelayan seolah menyadari raut kebingungan di wajah majikan nya itu.

Sehun yang mendengar itu hanya melirik sekilas kearah pak Kim dan mengangguk pelan.

"Kau bisa meninggalkanku sekarang, pak Kim." Ujar Sehun yang mana dianggkui sang pelayan.

The Rain [SoonHoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang