Dua puluh delapan

2.3K 268 86
                                    

Aku tidak mengerti sikapmu.
Jadi tolong, jelaskan padaku...

Rasanya sangat sakit dan sesak luar biasa untuk sekedar kurasakan saat ini.

.

.

.

.

.

.

.

.

Suasana sungguh hening.

Aura gelap dari salah satu sosok disana begitu membuat Kihyun rasanya tak bisa bernafas dengan lebih baik dari sebelumnya.

Mata sipit itu menatap khawatir pada sosok mungil Jihoon yang kini berdiri dibelakang suaminya Kwon Soonyoung dengan tatapan yang bahkan pemuda mungil itu saja mungkin tak mengerti dengan situasi yang ada saat ini.

"Kau! Bisa-bisa nya kau.." Desisan tertahan itu berasal dari sosok tampan nan dingin yang saat ini menatap tajam pada sosok mungil Jihoon.

"Tahan emosi mu, Jun-hyung." Balas Soonyoung dengan nada suara yang terdengar tenang.

Mendengar itu tentu saja membuat sosok tampan yang tak lain adalah Jun itu terdiam dengan mendengus kesal.

Sedangkan Jihoon, sosok mungil itu hanya diam. Dia bukannya tidak tahu siapa laki-laki yang saat ini menatap nya tajam.

Sosok laki-laki tegap nan tampan.

Sosok kakak kandung dari seorang Kwon Soonyoung. Dan Jihoon tahu betul kenapa sosok tinggi itu terlihat tak suka padanya.

Jujur saja dibanding Soonyoung, mungkin laki-laki bersurai smoky grey itulah yang menyimpan banyak dendam untuknya.

Jihoon bahkan masih ingat dengan jelas ketika pemuda itu menghajar nya sepuluh tahun lalu ketika dirinya datang berkunjung untuk menjenguk Soonyoung yang saat itu koma dan tak sengaja bertemu sosok Jun yang saat itu langsung berlari kearahnya dan menghajar nya tanpa henti.

Mungkin jika saja saat itu tak ada petugas keamanan yang melihat kejadian itu, mungkin saat ini Jihoon hanya tinggal nama. Karena Jun yang memukul nya bahkan mungkin sosok Jun itu memang berniat untuk membunuhnya saat itu juga.

"Jelaskan. Aku tidak suka berbelit!" Ujar sosok pria paruh baya yang kini berjalan kearah sofa di tengah ruangan itu dan mendudukan tubuh renta nya itu di sofa.

"Haruskah aku jelaskan?" Tanya Soonyoung dengan raut malasnya.

Sehun yang melihat itu tentu saja menatap jengkel sosok anak bungsu nya itu.

"Anak setan ini benar-benar." Desis Sehun kesal.

Soonyoung yang mendengar itu jelas saja memutar bola mata nya malas.

"Anak setan yang kau sebut ini juga anakmu wahai Tuan Iblis yang terhormat."

Puk!

Kihyun menepuk kening nya secara imajiner.

Bisa-bisanya dua orang pria yang berstatus ayah dan anak itu saling meledek disaat ia sendiri merasakan aura panas dari neraka yang saat ini dikeluarkan oleh sepupu tertua nya.

Siapa lagi jika bukan Jun?

Jihoon?

Jangan tanyakan bagaimana raut wajah simungil itu saat ini. Ia bahkan sangat bingung dengan hubungan keluarga yang terjalin dalam keluarga suami nya itu.

The Rain [SoonHoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang