Lima puluh Empat

1.9K 227 32
                                    

Happy Reading~

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Suasana didalam ruang rawat Soonyoung itu masih dalam suasana yang begitu hening.

Jun yang melihat itu menghela nafas nya, ia tahu akan seperti ini jadinya.

Karena biar bagaimana pun anak sulung dari adiknya itulah yang tahu betul dan melihat bagaimana dulu hancur nya sang ayah.

"Jisoon, Ibumu ingin menjenguk ayahmu-"

Belum sempat kalimat itu Jun utarakan, Seruan tegas itu sudah lebih dulu mereka dengar.

"Pergi!" Seru Jisoon dingin dengan wajah datar nya.

Satu kata yang keluar dari bibir Jisoon mampu membuat semua orang dewasa disana begitu tersentak karena nya.

"Jisoon, bagaimana pun dia ibumu. Dia masih istri sah dari ayah mu, ibu adik-adik mu juga. Kau tidak boleh bersikap seperti itu, sayang. " Sahut Momo yang kini merangkul bahu keponakan nya itu.

Jisoon menatap tajam pada sosok Jihoon yang kini juga tengah menatap nya dengan wajah yang tenang.

"Aku tidak mau mempunyai seorang ibu yang menyakiti orang yang paling aku sayang! Aku tidak mau memiliki seorang ibu yang menyakiti ayahku!" Sentak Jisoon keras.

Deg!

Jihoon menahan sesak didada nya seketika mendengar ucapan sarkas anak lelaki bernama Jisoon itu.

Air mata yang semula surut, kini kembali mengumpul di pelupuk matanya.

Rasanya ada yang aneh dengan hatinya. Rasanya ada yang salah disini...

"Jisoon, jaga bicaramu!" Sentak Momo pelan.

Biar bagaimanapun, perempuan kelahiran jepang itu tidak ingin membentak anak dari sepupu nya itu.

"Tidak akan! Bila dengan nya, aku tidak mau menjaga cara bicaraku." Jawab Jisoon tak perduli.

Momo yang mendengar itu membulatkan matanya. Bahkan Sehun pun terkejut ketika mendengar penuturan keras cucu nya itu.

"Jisoon, hentikan! Kau sudah keterlaluan-"

"Tapi daddy mengalami semua hal menyedihkan itu selama ini karena dia, Kakek!" Jisoon kecil nampak membalik tubuhnya menghadap sang kakek.

The Rain [SoonHoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang