Dua puluh dua

2.4K 278 19
                                    

Perlahan.

Biarkan seperti ini.

Tidak perlu terburu karena aku akan tetap menunggumu.

-Jihoon-

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading~

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jihoon dan Soonyoung sudah berada di Mansion mewah milik pria bermata sipit yang unik mirip jam sepuluh lewat sepuluh itu.

Soonyoung melarang nya pulang kerumah nya dan disuruh untuk tetap tinggal di Mansion mewah itu hingga nanti mereka menikah.

Alasannya, agar si manis bermarga Lee itu tidak kaku lagi saat nanti nya akan tinggal di rumah mewah penuh pelayan itu setelah mereka menikah.


Tok..

Tok...

Tok..

Jihoon yang baru saja akan membaringkan tubuhnya di ranjang milik Soonyoung pun teralihkan saat mendengar suara pintu kamar itu terketuk.

"Masuk." Sahut Jihoon yang kini mendudukan diri nya disisi ranjang.

Cklek!

Terlihat seorang wanita paruh baya masuk dengan menunduk kecil pada Jihoon dan dibalas anggukan kecil pula oleh pemuda mungil itu.

Sungguh kepala nya sangat sakit hanya untuk sekedar digerakan.

"Tuan. Tuan Muda sudah menunggu anda di meja makan untuk makan siang bersama." Ujar wanita paruh baya itu lembut.

Jihoon tersenyum tipis. Ia diperlakukan seolah ia memang sudah lama tinggal di Mansion mewah milik pria Kwon itu.

"Sampaikan maafku padanya, bibi. Kepalaku terasa sangat sakit sekarang dan sulit hanya untuk sekedar berdiri. Bilang padanya bahwa aku ingin berisitirahat saja." Balas Jihoon tak kalah lembut diiringi senyum tulus nya.

The Rain [SoonHoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang