“Jeno—ya!”
“apa aku mengenalmu?” – Jeno
“aku Yerim, Kim Yerim. Sekarang kau mengenalku.” Ucap gadis itu, sambil menatap kearah Jeno dengan senyuman manis miliknya, sayang sekali. Jeno tidak memiliki reaksi istimewa untuk senyuman itu.
“memang aku mau mengenalmu?” – Jeno
Wajah tampan itu kini menatap kearah Yeri datar, dengan nada bicara yang sinis. Jeno juga kini bisa merasakan seseorang mengeratkan pelukannya pada lengan Jeno. Membuat si fire blast tampan itu melihat kearah Jaemin sebentar, lalu mengusak gemas helaian rambut itu pelan.
Sebenarnya, mereka kini tengah berdiam di koridor, dan ini adalah jam istirahat. Selama itu pula, Jeno dan Jaemin terlihat seperti surat dan perangko, tidak bisa lepas. Dan tiba-tiba saja, saat mereka hendak kembali ke kelas, seorang gadis yang Jaemin tahu sebagai kakak kelasnya itu tiba-tiba menyuruh mereka untuk diam. Lebih tepatnya menyuruh Jeno untuk diam. Bahkan, kakak kelasnya itu memanggila Jeno dengan sok akrab.
Padahal kenal saja tidak.
Jaemin benci kakak kelas yang ada di hadapannya ini.
Mark dan juga Haechan yang memang sedari awal bergabung dengan Jeno dan juga Jaemin, kini memilih untuk memperhatikan ketiga orang itu. Mark sebenarnya berniat untuk memisahkan mereka, takut-takut Jaemin tiba-tiba menjambak rambut Yeri [setidaknya itu lebih baik dari pada jaemin menenggelamkan yeri] ataupun akan terjadi hal-hal yang anarkis lain yang akan dilakukan si water flow itu.
Tapi, Haechan malah menahan lengannya, dan berucap bahwa apa yang ada dihadapannya ini terlalu asyik untuk di lewatkan.
“aku bilang, memang aku mau mengenalmu.” Nada bicara Jeno kini sedikit meninggi, membuat kakak kelas yang ada di hadapannya ini menatap kearah Jeno dengan tatapan mata tak percaya miliknya, bukan apa Yeri kira, Jeno adalah orang yang ramah. Itu bisa dilihat dari Jeno yang tampak begitu terbuka dan baik pada Jaemin.
Dan sekarang, itu benar-benar diluar perkiraan.
“hei, kenapa harus sedingin ini, aku hanya memperkenalkan diriku padamu.” Kata Yeri dengan nada santai miliknya, gadis itu kini melipat kedua legannya di depan dada.
Mata bulat milik Yeri kini menatap kearah Jeno dengan tatapan mata yang menurut Jaemin tampak sedikit menantang, tapi entah mengapa itu seperti mengancam dirinya, karena mata bulat kakak kelasnya itu kini menatap kearahnya.
Dan sumpah demi apapun, menurut Jaemin itu sedikit menakutkan. Bahkan mata kakak kelasnya itu seperti hendak keluar.
“kau! Kenapa juga harus memperkenalkan dirimu padaku, memang aku bertanya. Membuang waktu saja.” – Jeno
Setelah mengucapkan itu, Jeno memilih untuk pergi dari hadapan kakak kelas aneh itu. Sambil merangkul bahu milik water flow manis itu, meninggalkan Yeri yang kini tampak di datangi oleh beberapa temannya. Jeno bahkan bisa melihat jika gadis itu menangis.
Sebenarnya, membuat seorang gadis menangis itu bukan gaya Jeno sekali. Tapi, mau bagaimana lagi, ia tidak tahu jika apa yang ia ucapkan akan menyakiti hati gadis itu.
“yak! Kalian berdua, jujur padaku! Kalian sekarang sudah menjadi sepasang kekasih kan!” – Haechan
“memang sudah kok.” – Jeno
Jawaban dari Jeno itu membuat Haechan membuka mulutnya kecil, satu tangan yang sedaritadi memegang susu kotak strawberry kini terbuka, membuat susu itu jatuh, namun beruntung Mark dengan sigap menangkapnya. Sehingga susu itu tak akan terbuang sia-sia.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] YOUNIVERSE • The Beginning [nomin] (✔)
Fanfiction[SUDAH DIBUKUKAN] (n). ini adalah awal, sebuah pengenalan untuk kalian. Dimana, di dunia ini sebenarnya tidak hanya di tinggali oleh manusia, karena selama ini manusia tidak tahu bahwa ada sebuah kaum yang berdiam di sekitar mereka.