i. new school, new people, right?

26.7K 3.6K 1.3K
                                    

Pagi yang hening. Sangat hening lebih tepatnya. Sebenarnya ini masih tidak cocok untuk dikatakan sebagai pagi, karena sekarang bahkan jam masih menunjukan pukul empat. Seorang pemuda tampan itu kini terbangun dari tidurnya saat mendengar suara jangkrik yang terdengar lebih nyaring dari biasanya.

Dengan malas pemuda itu kini membuka matanya, tetapi tubuh atletis miliknya yang kini tidak terhalang oleh apapun tampak menolak untuk bangun dari posisi berbaring.

Mata sipit miliknya itu kini melihat kearah langit-langit kamarnya, melirik jam yang meninjukan pukul empat pagi. Lalu mengehembuskan nafasnya pelan.
Telapak tangannya ia julurkan keatas, membuat sebuah percikan api. Pemuda tampan itu terkekeh kecil, setelahnya bangun dari posisi tidur miliknya, mengambil posisi duduk untuk meregangkan tubuhnya . udara yang terasa sekarang begitu dingin sebenarnya, tapi pemuda tampan itu tampaknya sama sekali tak kedinginan dengan udara yang menusuk kulitnya, padahal ia sedang bertelanjang dada sekarang, memperlihatkan simbol api hitam yang ada pada dada sebelah kiri miliknya. Ia adalah Lee Jeno—fire blast muda—, mengendalikan suhu tubuhnya yang panas sudah menjadi hal biasa. Terutama dalam keadaan yang selalu orang sebut dengan dingin ini.

Bahkan jendela dikamarnya sama sekali tidak ditutup. Membuat udara dingin kini dengan mudahnya bisa menyelinap masuk ke dalam.

Jujur saja, Jeno bersyukur dengan kekuatannya ini. Dan sudah selama bertahun-tahun, Jeno tidak pernah merasakan yang namanya kedinginan.




“sudah bangun? Cepat mandi lalu sarapan, kita akan berangkat jam lima.”

Suara seseorang kini terdengar dengan jelas pada telinga milik Jeno, dengan segera pemuda tampan itu melirik kearah kakaknya yang sudah berpakaian rapih  dengan jaket tebal yang ia pakaian, Taeyong juga  kini tengah berdiri di depan pintu kamar adiknya itu.

Taeyong kini mendekat kearah kamar Jeno, lalu merapihkan ranjang milik adiknya yang berantakan ini. Membuat Jeno mengusap canggung tengkuk miliknya. sebenarnya, Jeno merasa tak enak saat melihat kakaknya yang kini membereskan ranjang tidur miliknya.

“kau kedinginan kak?” tanya Jeno.

Lee Taeyong, kakaknya ini adalah fire blast dengan tingkatan terendah; api merah.

Ketahananya terhadap udara dingin itu kurang, Taeyong benar-benar tidak tahan dengan udara dingin. Cenderung tidak bisa mengendalikan panas di tubuhnya. Kalaupun di kendalikan, tubuhnya hanya bisa merasakan sedikit rasa hangat.

Biasanya, jika kekasih dari kakaknya itu menginap disini. Ia akan terus menerus memeluk tubuh ramping kakak cantiknya ini. Bahkan tak jarang, Jeno melihat mereka melumat satu sama lain di dapur atau ruang keluarga. Mengingat Jaehyun berada pada tingkatan; api putih.

Dan itu cukup untuk membuat tubuh Taeyong kembali panas.




“tak apa, nanti jug—“

Ucapan Taeyong terputus saat merasakan sebuah lengan melingkar di perutnya. Membuat Taeyong merasa hangat dengan pelukan yang di berikan oleh adiknya ini. Si kakak cantik itu hanya terkekeh saat merasakan hembusan nafas Jeno pada perpotongan leher miliknya.

Tampaknya, Jeno kini kembali tidur.





“Hei! Kau tak akan mengambil milikku kan!”

Sebuah teriakan kecil kini terdengar, dengan sekali tarik, Jaehyun kini menarik tubuh ramping Taeyong kedalam dekapan hangat miliknya. merasa sedikit tak nyaman dengan posisi Jeno yang memeluk Taeyong dari belakang, di tambah Jeno sedang bertelanjang dada sekarang.

[I] YOUNIVERSE • The Beginning [nomin] (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang