Entahlah Jeno harus bagaimana, hal yang tengah dilakukan oleh Jeno dan juga Chanyeol kini adalah turun dari mobil dan dengan segera mengejar Jaemin yang sudah berlari terlebih dahulu kearah bukit. Pikiran gila mulai hinggap di otak Jeno. Bagaimana jika nanti kekasih manisnya itu memilih untuk mengakhiri hidupnya, dengan cara melompat dari atas bukit. Jeno tidak ingin hal seperti itu terjadi.
Menggelengkan kepalanya cepat, Jeno kini berlari dengan sangat cepat untuk mencari Jaemin. Karena mereka memang sudah kehilangan jejak pemuda manis itu saat menaiki bukit. Jeno tidak terlalu yakin, tapi yang sudah pasti adalah ia terpisah dari Chanyeol sekarang. misce muda itu beristirahat sebentar, menarik nafas dalam sambil melihat kesekitaran, ingatkan mereka jika ini bahkan belum masuk waktu pagi, membuat sekitaran masih terlihat gelap karena matahari belum menampakkan sinarnya. Beruntung Jeno sama sekali tak terjatuh saat berlari mencari kekasihnya itu.
“JAEMIN!” teriakan Jeno terdengar begitu nyaring, mata sipitnya menajam untuk melihat lagi kesekitaran.
Pemuda tampan itu mendecih kesal, lalu berniat untuk melanjutkan langkahnya. Namun, Jeno memilih untuk berhenti saat mendengar sebuah suara langkah kaki kecil di belakangnya, lalu perlahan melirik kearah belakang, untuk memastikan siapa yang ada di belakangnya. Jeno tidak menemukan siapapun dibelakangnya, tapi ia sangat yakin jika seseorang tengah mengikutinya.
Karena itu, dengan santai Jeno kembali berjalan. Berpura-pura jika ia tak mengetahui apapun. Jeno sama sekali tak berniat untuk pergi berlari, karena ia sangat yakin jika seseorang yang tengah mengikutinya di belakang adalah Jaemin.
Mengapa Jeno bisa seyakin itu? Entahlah, Jeno saja bingung mengapa ia bisa seyakin itu.
Hingga sudah hampir lima menit berlalu, dan Jeno tetap berjalan. Hingga akhirnya Jeno memilih untuk membuka suara “na, aku tahu kau mengikutiku.”
Jeno menghentikan langkahnya, lalu berbalik kearah belakang. Mencari keberadaan Jaemin dengan matranya, karena misce muda itu masih diam ditempatnya.
Merasa jika ia sudah ketahuan, sosok yang disebut oleh Jeno itu keluar dari tempat persemunyiannya. Menjauh dari pohon besar yang ia jadikan tempat sembunyi, mata dengan pupil berwarna merah itu menatap kearah Jeno polos, namun entah mengapa Jeno merasa jika tatapan mata yang diberikan oleh Jaemin sekarang terasa berbeda.
“Jeno—ya! Aku merindukanmu.” Ucapan yang dikeluarkan oleh Jaemin terdengar begitu riang, bahkan pemuda manis itu berlari kearah Jeno dengan santai lalu berhenti tepat dihadapan Jeno, membuat tubuh Jenno terasa membeku saat melihat orang yang ada dihadapannya ini.
“Jeno?”
Lihatlah, bahkan Jaemin kini memiringkan kepalanya lucu. Membuat Jeno bingung harus bagaimana. Jeno tahu, tahu sekali dengan betul jika Jaeminnya ini tengah dikendalikan oleh sosok aneh yang dulu tinggal di dalam tubuhnya. Itu terlihat dari kedua warna pupil mata Jaemin yang terlihat merah. Membuat Jeno sangat yakin jika kekasih manisnya ini masih dikendalikan oleh mahkluk aneh itu.
Jeno yang awalnya masih terdiam karena bingung, menjadi sedikit terkejut saat merasakan Jaemin mencubit pipinya, menyadarkan Jeno dari lamunannya. Sebenarnya, bukan cubitannya yang membuat Jeno terkejut. Yang membuat Jeno sangat terkejut adalah disaat kulit tangan Jaemin menyentuh pipinya, membuat Jeno merasakan suatu hal aneh yang baru pertama kali ia rasakan sekarang.
Dingin. Telapak tangan Jaemin sangat dingin.
“na, kau kedinginan?”
Jeno khawatir, tidak, misce muda itu sangat khawatir, dengan segera ia menggenggam kedua telapak tangan Jaemin. Berusaha untuk membuat Jaemin hangat, bahkan Jeno kini melepaskan jaket yang ia gunakan dan berniat untuk memakaikan jaket itu pada Jaemin. Sebelm Jaemin menahan tangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] YOUNIVERSE • The Beginning [nomin] (✔)
Fanfiction[SUDAH DIBUKUKAN] (n). ini adalah awal, sebuah pengenalan untuk kalian. Dimana, di dunia ini sebenarnya tidak hanya di tinggali oleh manusia, karena selama ini manusia tidak tahu bahwa ada sebuah kaum yang berdiam di sekitar mereka.