Melihat Jeno yang terjatuh kedalam kolam, Jaemin kini dengan segera kembali turun kedalam kolam, air kolam juga kini terasa sedikit memanas, membuat Jaemin kini harus cepat-cepat mengangkat tubuh si fire blast muda itu agar tak terlalu lama di dalam air. Mark dan Haechan kini dengan sigap membantu untuk mengangkat tubuh Jeno dari dalam air.
Menjadi pusat perhatian? Tentu, mereka kini benar menjadi pusat perhatian, untungnya tidak terlalu banyak siswa yang berada disini karena tes memang sudah selesai, tapi tetap saja itu akan menjadi sebuah masalah.
Saat tubuh Jeno sudah dibaringkan di tepi kolam Jaemin dengan segera kembali naik keatas, lalu terkejut melihat tubuh Jeno yang benar-benar melepuh. Jaemin menutup kedua mulutnya dengan telapak tangan miliknya, matanya sudah sedikit berair, ia bingung harus melakukan apa. Sedang Mark kini tampak tengah mengecek nafas milik Jeno.
“ia masih bernafas, tapi kekuatannya melemah! Herin! Berikan sebagian kekuatanmu pada Jeno!” panggil Mark dengan nada terburu-buru pada Herin yang sedari tadi memperhatikan kejadian yang ada.
Mendengar penuturan Mark, Herin [fire blast yang mark kenal] kini mendengus kasar lalu berteriak keras “Yak! Apa kau gila! Aku tak akan melakukan itu! Itu sama saja dengan aku menandainya! Dan lagi, Lami sudah memberiku tanda!”
Mendengar teriakan Herin, Jaemin langsung membolakan matanya terkejut. Bukan apa, jika ada yang memberikan sebagian kekuatan mereka pada Jeno yang kini tampak sekarat, artinya mereka menandai Jeno. Dan akan menjadi pasangan hidup Jeno seumur hidupnya. Jaemin tak ingin itu terjadi.
“Mengingkir kalian! Biar aku yang memberikan sebagian kekuatanku pada Jeno!” Jaemin berucap kasar, lalu mendekat kearah Jeno yang masih dibaringkan di tepi kolam, namun Mark kini menahan lengan milik Jaemin, menatap kearah mata milik pemuda manis itu tajam. Tanda jika ia sedang tak ingin dibantah.
Mark berkata sambil menekkan setiap kata yang keluar dari mulutnya “dengarkan aku! Kau memiliki kekuatan yang berbeda dengan Jeno!”
“lalu! Apa salahnya,” kata Jaemin dengan suara yang sedikit bergetar, membuat Haechan yang sedaritadi melihat iba kearahnya kini memilih untuk mengalihkan perhatiannya kearah lain. pemuda berpipi gembil ini tak suka melihat Jaemin yang tampak tengah putus asa sekarang.
“lepaskan aku sialan!” teriak Jaemin pada Mark,
Merasa lengannya tak kunjung dilepaskan, Jaemin kini menggigit keras tangan milik Mark, lalu berlari cepat kearah Jeno, pemuda manis itu dengan segera duduk di samping Jeno, lalu menundukan tubuhnya, mendekatkan wajah manis miliknya pada wajah Jeno yang sudah tampak rusak akibat air. Mark baru hendak menghampiri Jaemin dan berniat untuk menarik water flow muda itu agar menjauh dari Jeno.Namun Haechan menahan bahunya, membuat Mark melirik kearah kekasihnya sebentar, dan memilih untuk tetap diam.
Wajah manis itu kini berada tepat dihadapan wajah Jeno, kedua tangannya memegang kepala milik Jeno, tampak seperti posisi dimana seseorang akan membuat sebuah nafas buatan. Jaemin kini membuka sedikit bibirnya yang berada tepat di hadapan bibir milik Jeno yang juga sedikit terbuka, sebuah bola-bola kecil berwarna biru terang kini keluar dari dalam mulut Jaemin, dan masuk secara cepat ke dalam mulut Jeno.
Melihat itu Mark mematung, bukan hanya Mark tapi semua orang yang ada disana tampak begitu fokus untuk melihat apa yang kini tengah Jaemin lakukan.
Pemuda manis yang merupakan water flow itu kini menjauhkan wajahnya dari wajah Jeno yang tampaknya kini perlahan mulai membaik, wajah yang awalnya sedikit hancur kini mulai kembali tampan seperti semula, tubuh yang awalnya melepuh kini juga sudah mulai kembali seperti semula.
Jaemin menangkup pipi milik Jeno pelan, menatap kearah mata sipit yang masih tertutup itu dengan takut-takut. Pemuda manis itu begitu takut jika Jeno tidak membuka matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] YOUNIVERSE • The Beginning [nomin] (✔)
Fiksi Penggemar[SUDAH DIBUKUKAN] (n). ini adalah awal, sebuah pengenalan untuk kalian. Dimana, di dunia ini sebenarnya tidak hanya di tinggali oleh manusia, karena selama ini manusia tidak tahu bahwa ada sebuah kaum yang berdiam di sekitar mereka.