“matamu, warnanya berbeda!” - Jaemin
“hm? Mataku?” tanya Jeno lagi, pemuda tampan dengan mata sipit itu tampaknya tengah meyakinkan apa yang di ucapkan oleh Jaemin. Menekan setiap kata yang keluardari mulutnya membuat water flow muda yang kini menangkup pipi miliknya itu menganggukan kepalanya cepat. Tanda jika mata milik Jeno memang berbeda warnanya.
“sungguh! Pupil mata sebelah kanan milikmu berwarna biru dan yang kiri merah!” – Jaemin
Bisa di dengar sangat jelas, jika pemuda manis yang masih setiap menangkup pipi milik Jeno itu tampak begitu antusias dengan warna mata Jeno yang kini tampak berbeda. Sebenarnya, Jaemin juga belum pernah melihat Jeno dengan kedua matanya yang berwarna merah, dan sekarang ia malah melihat mata Jeno dengan warna yang berbeda.
Jujur saja, menurut Jaemin mata milik Jeno tampak sangat indah, dan pemuda manis itu tampaknya tak akan masalah jika harus menatap mata dengan warna berbeda itu seharian.
“apa terlihat jelek?” tanya Jeno penasaran, karena Jaemin kini tampak tak berhenti melihat kearah matanya, membuat Jeno sebenarnya sedikit terbingung dengan sikap yang Jaemin keluarkan sekarang.
Jaemin mendecih kecil, lalu mengalungkan lengannya pada leher milik Jeno, sebelum akhirnya berteriak kecil “kau bercanda! Itu terlihat sangat indah!”
Mendengar hal itu Jeno hanya tersenyum kecil, lalu melingkarkan lengan miliknya pada pinggang ramping milik Jaemin yang kini berdiri disamping ranjang, membuat Jaemin sedikit tersentak, lalu setelahnya terkekeh kecil, dan mengusak helaian rambut hitam milik si fire blast muda itu.
Tampaknya, pemuda manis itu juga melupakan jika Jeno kini masih telanjang. Karena Jaemin kini perlahan mulai naik keatas ranjang yang ada di uks itu, membuat Jeno kini masih dengan warna matanya yang berbeda, menatap terkejut melihat Jaemin yang hendak duduk di pangkuannya, benar-benar tampak mengabaikan Jeno yang tubuhnya kini hanya tertutup oleh selimut.
Dengan segera, si fire blast muda itu menahan pinggang ramping milik Jaemin yang tampaknya, memang berniat untuk duduk diantara pahanya.
“Basah!” kata Jaemin, lalu memilih untuk turun dari ranjang, lebih tepatnya dari pangkuan Jeno [hampir]. Pemuda manis itu kini tampak mengerucutkan bibirnya lucu sambil menunjuk kearah pinggangnya, menunjuk kearah kejema miliknya yang basah.
Iya, kemeja milik Jaemin basah, dan itu tepat dibagian pinggang sebelah kirinya.
Hal itu membuat Jeno menaikan sebelah alisnya bingung, tampak tak mengerti dengan maksud dari pemuda manis itu, karenanya Jeno hanya menggelengkan kepalanya pada Jaemin, membuat pemuda manis itu mendengus kecil. Si water flow muda itu kini dengan segera memegang lengan sebelah kanan milik Jeno, lalu setelahnya membuka telapak tangan itu pelan.
Jaemin tersenyum kecil, lalu berucap “coba perhatikan.”
Menurut dengan apa yang Jaemin suruh, Jeno kini memperhatikan arah pandangannya pada telapak tangan kanan miliknya, hingga tak lama, ia bisa melihat sebuah gumpalan air melayang diantara telapak tangan kanannya sendiri, mata yang masih berwarna berbeda itu kini sedikit membola terkejut saat melihat gumpalan air yang kini melayang-layang di telapak tangannya.
Well, tak salahkan jika Jeno kini benar-benar terkejut dengan apa yang ia lihat.
Melihat gumpalan air yang melayang-layang di telapak tangannya, bagi Jeno ini terasa sangat aneh, karena biasanya pemuda yang merupakan seorang fire blast itu tak pernah berdekatan dengan air. Ingat sesuatu? Jeno bahkan sangat anti dengan yang namanya mandi, walau mandi dengan air hangat tetap saja Jeno merasa tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] YOUNIVERSE • The Beginning [nomin] (✔)
Fanfiction[SUDAH DIBUKUKAN] (n). ini adalah awal, sebuah pengenalan untuk kalian. Dimana, di dunia ini sebenarnya tidak hanya di tinggali oleh manusia, karena selama ini manusia tidak tahu bahwa ada sebuah kaum yang berdiam di sekitar mereka.