Baiklah, hari ini seperti yang di perintahkan oleh Chanyeol kemarin, Jeno datang kembali ke rumah keluarga Na. Pemuda tampan itu kini tengah duduk di ruang tamu, sambil menunggu Chanyeol bersiap.
Sebenarnya, ini masih pagi, lebih tepatnya, sangat pagi, sekita pukul empat. Dan, Jeno sama sekali tak masalah dengan itu karena, ia sendri memang sudah terbiasa bangun sepagi ini. Berbeda dengan kekasih manisnya yang memang tidak terbiasa bangun sepagi ini.
Mungkin, itu adalah salah satu alasan, mengapa Chanyeol mengajaknya pergi sepagi ini. Karena, Chanyeol tampaknnya sama sekali tak memiliki niat untuk membawa Jaemin bersama mereka. Dan, Jeno juga mengambil kesimpulan bahwa ia pasti akan dibawa ke tempat rahasia, yang mungkin, belum pernah Chanyeol beritahukan pada siapapun termasuk Jaemin, Jungwoo dan juga Jisung.
Saat melihat Chanyeol datang dengan teburu-buru, Jeno langsung berdiri dari dududknya, lalu memberikan salam pada Chanyeol. Tapi, Chanyeol tampaknya tak memiliki banyak waktu untuk menjawabnya, dan malah menarik Jeno cepat, membuat Jeno menaikan sebelah alisnya bingung.
"baik, ayo kita pergi sekarang, sebelum Jaemin bangun dan-"
"Papa!" - Jaemin
"ah, anak manis papah sudah bangun rupannya," - Chanyeol
Chanyeol dan Jeno yang awalnya memang berdiri membelakangi tangga utama, kini segera membalikan tubuhnya. Melihat kearah Jaemin yang tengah berdiri di salah satu anak tangga dengan piyama berwarna pink miliknya, mata milik si water flow manis itu masih sedikit tertutup dengan satu tangan yang sibuk mengucek pelan mata sebelah kanan miliknya. Bibirnya mengerucut kecil, dan jangan lupakan boneka beruang pemberian Haechan yang tengah ia peluk dengan lengan sebelah kirinya, bahkan rambut berantakan dan mata sayu itu membuat Jaemin tampak begitu manis dan juga seksi disaat bersamaan.
Baiklah, Jeno dengan segala pikirannnya.
Jeno mematung, bagaimana tidak, kekasih manisnya itu bahkan berkali-kali lipat lebih menggemaskan sekarang. Membuat Jeno sumpah gemas bukan main, ingin rasanya berlari dan memeluk tubuh ramping kekasihnya itu.
Tapi, ia tidak boleh gegabah dengan, sekali peluk bisa-bisa kena tendangan dari manusia jangkung yang ada disampingnya ini.
"aku ingin Jeno!" kata Jaemin sedikit berteriak, bahkan pemuda manis itu kini melangkahkan kakinya pelan kearah Jeno, membuat Chanyeol membulatkan matanya.
Bukan apa, niat Chanyeol menghindari Jaemin rupanya kandas sekarang, karena Jaemin tengah berlari kecil kearah Jeno.
Bahkan, pemuda manis itu hampir saja terjatuh, membuat Jeno dan juga Chanyeol segera berlari kearah Jaemin, dan menahan tubuh itu agar tidak terjatuh, lagipula, Jaemin berlari kecil di anak tangga, dengan keadaan yang masih sedikit mengantuk.
"papa selalu bilang, jangan pernah berlari di tangga." Kata Chanyeol, memperingati putra manisnya. Sedangkan, yang diperingati hanya menganggukan kepalanya paham dengan apa yang dikatakan oleh papa-nya itu.
"jeno, jeno, jeno, jeno-" Jaemin terus menerus menggumamkan nama pemuda tampan yang hanya bisa terkekeh saat mendengar apa yang di gumamkan oleh Jaemin. Dan, seperti yang dikatakan Jaemin sebelumnya jika ia 'ingin jeno' Jaemin kini memilih untuk mengabaikan papa-nya dan memeluk tubuh Jeno dan kembali memejamkan matanya lagi.
Chanyeol? jangan tanyakan. Wajah miliknya kini menatap tak percaya kearah putra manisnya yang kini lebih memilih Jeno dibandingkan dirinya, Chanyeol pikir, apa kurangnnya dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] YOUNIVERSE • The Beginning [nomin] (✔)
Fiksi Penggemar[SUDAH DIBUKUKAN] (n). ini adalah awal, sebuah pengenalan untuk kalian. Dimana, di dunia ini sebenarnya tidak hanya di tinggali oleh manusia, karena selama ini manusia tidak tahu bahwa ada sebuah kaum yang berdiam di sekitar mereka.