“Hoseok—ah, kau bilang Ningning ada disana? Dibekukan?” tanya Chanyeol
Mereka baru saja menyelesaikan acara sarapan pagi, dan sekarang Chanyeol kembali bertanya kepada Hoseok. Chanyeol merasa bahwa ia membutuhkan lebih banyak informasi lagi. Hoseok menganggukan kepalanya, karena memang benar gadis bernama Ningning itu ada disana.
“Yiyang tidak mengetahui itu?”
“kurasa tidak, karena dari tanggal yang tertera, Ningning baru dibekukan kemarin?” Hoseok malah balik bertanya, matanya sedikit membulat, Jeno yang menyadari sesuatu menaikan sebelah alisnya bingung.
“itu adalah tanggal Ningning ditangkap, atau dibekukan?” tanya Jeno.
“kurasa pemikiran kita sama Jeno—ya,” balas Chanyeol.
Chanyeol kini melirik kearah Jaemin yang tengah sibuk memakan kripik kentang yang diberikan oleh Jungwoo beberapa menit yang lalu. mereka masih berdiam di meja makan. Mata bulat milik Jaemin tampak fokus pada topik yang tengah dibicarakan oleh ketiga orang dihadapannya. Sambil mulutnya sibuk mengunyah.
Padahal, Chanyeol yakin sekali anak manisnya itu sama sekali tak mengerti dengan apa yang tengah mereka bincangkan sekarang.
Menghembuskan nafasnya, Chanyeol kini berusaha untuk membujuk Jaemin, agar anak manis itu mau meninggalkan mereka bertiga. “Na, papa harus membicarakan sesuatu yang penting, bisa pergi dulu sebentar?”
Jaemin tak menjawab. Namun pemuda manis itu segera bangkit dari kursi, lalu berjalan kearah Jeno yang duduk tepat disampingnya, telapak tangan Jaemin menarik lengan Jeno, menyuruh pemuda tampan itu untuk ikut dengannya pergi dari sana.
Melihat itu Hoseok sangat ingin tertawa rasanya. Bahkan wajah Chanyeol tampak memukul dahinya pelan, ia lupa, alasan Jaemin masih diam di meja makan hingga detik ini adalah karena Jeno juga ada disana.
“tidak, biarkan Jeno disini, karena papa harus berbicara dengannya.” Kata Chanyeol, membuat Jaemin menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Jeno.
Mata bulat Jaemin menatap tajam kearah papa-nya, lalau kembali berjalan kearah meja makan. Mendudukan dirinya di kursi, begitu juga dengan Jeno, mengikuti apa yang dilakukan oleh kekasih manisnya ini, sambil menatap bingung kearah Chanyeol.
Sedang Chanyeol hanya memijit pelipisnya pelan. kalau sudah seperti ini harus bagaimana lagi?
“aku tidak akan ganggu.” Ucap Jaemin pelan, bibirnya mengerucut lucu. Membuat Hoseok menahan diri untuk tak memekik gemas, ditambah Hoseok duduk tepat di hadapan Jaemin. Apa kalian bisa bayangkan bagaimana Hoseok berusaha untuk menahan diri.
Mata bulat Jaemin yang awalnya menatap tajam kearah Chanyeol mulai berubah, menatap kearah papa-nya itu dengan tatapan memohon miliknya.
Sungguh, tatapan mata itu adalah kelemahan Chanyeol. Mau tidak mau, Chanyeol menganggukan kepalanya setuju sambil mengalihkan pandangan kearah lain. berusaha menghindari tatapan mata anak manisnya itu. Jeno hanya terkekeh melihat interaksi antara papa dan anak yang ada dihadapannya. Ngomong-ngomong, Jeno jadi ingin pulang sekarang, ingin berdenat dengan ayahnya yang angkuh itu.
“baiklah, tapi jangan bicara apa-apa, mengerti.” Ucap Chanyeol, Jaemin menganggukan kepalanya. Dan kembali memakan kripik kentang yang tadi sempat terlantar.
“sampai dimana kita tadi?” tanya Chanyeol, menatap kearah Jeno yang ada dihadapannya dan juga Hoseok yang berada disampingnya bergantian.
“pemikiran papa sama denganku,” ucap Jeno santai, tapi wajahnya sama sekali tak santai. Tak apa, Chanyeol sudah terbiasa dengan wajah angkuh Jeno sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] YOUNIVERSE • The Beginning [nomin] (✔)
Fanfic[SUDAH DIBUKUKAN] (n). ini adalah awal, sebuah pengenalan untuk kalian. Dimana, di dunia ini sebenarnya tidak hanya di tinggali oleh manusia, karena selama ini manusia tidak tahu bahwa ada sebuah kaum yang berdiam di sekitar mereka.