iv. the possible things

18.1K 3K 1K
                                    

“itu sih kau jatuh cinta bodoh!”

cih! Aku tidak punya hati!”

“benar juga sih, kau kan tidak punya hati. Di tambah dia itu water flow, ingat! Kau tak boleh jatuh cinta pada mereka, maksudku kau tahu aturan kita kan?”

“ya, aku tahu. Untuk apa juga aku jatuh cinta pada orang seperti dia."

Well, memang begitu aturannya. Mereka [fire blast, water flow, earth grow, wind blow] tidak boleh saling jatuh Cinta satu sama lain, kecuali jika mereka satu kaum—seperti fire blast dengan fire blast lagi, itu diizinkan—, kalian tak boleh jatuh Cinta pada orang yang memiliki kekuatan berbeda.

Pengecualian untuk manusia, karena manusia sama sekali tidak memiliki kekuatan apapun. Namun mereka harus membuat perjanjian yang tidak boleh di langgar sama sekali, atau mereka akan mati di tangan fire blast.

Jihoon kini hanya menatap Jeno datar, lalu membaringkan tubuhnya pada ranjang milik pemuda tampan itu, menarik selimut berwarna merah darah untuk menyembunyikan tubuh gembul miliknya.

“kau tahu, kadang aku merasa ini tak adil!” kata Jihoon dengan suara yang cukup kecil, namun bisa di tangkap dengan jelas oleh pendengaran Jeno.

“kenapa?” tanya Jeno, sambil mengalihkan pandangannya pada saudaranya yang kini tengah sibuk melihat langit-langit kamarnya.

“apa salahnya jika kita jatuh cinta pada orang dengan kekuatan yang berbeda.”


”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Aku pulang!”

Teriakan nyaring itu kini menggema di sebuah rumah yang cukup besar. Sudah di pastikan bahwa itu teriakan dari Jaemin, pemuda manis itu malah kini dengan seenak jidatnya melemparkan tas miliknya, tak sadar jika tas miliknya itu kini menimpa seseorang.

yak! Kau pikir tak sakit apa!”

uhh! Adikku sayang, yang mana yang sakit?” kata Jaemin jahil sambil menghampiri adiknya yang sedang duduk di sofa, yang kini juga tengah mengusap dahi miliknya pelan. Menatap kearah mata Jaemin tajam.

Adiknya itu hendak bangkit dari posisi duduk miliknya, berniat kabur sebelum kakak keduanya ini aka menghujaminya dengan ciuman yang biasanya Jaemin sebut sebagai ciuman kasih sayang pada adik satu-satunya itu.

Namun, sayang sekali. Adik yabg hanya berbeda dua tahun darinya itu tampak tak memiliki cukup waktu untuk kabur dari pelukan maut kakak keduanya ini. Dan kini malah terjungkal dari sofa, dengan Jaemin yang berada diatasnya. Membuat si adik itu kini mendengus kecil.

uhh, Jisungiee maafkan aku ya.” Ucap Jaemin dengan nada manis miliknya. membuat adiknya yang bernama Jisung itu kini hanya menghembuskan nafasnya kasar. Lalu melemparkan wajahnya kesamping, tak ingin melihat wajah kakak keduanya ini yang tampak begitu menggemaskan.

[I] YOUNIVERSE • The Beginning [nomin] (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang