Sebenarnya, Mark sama sekali tak tahu. Hal yang tengah ia lihat sekarang, Mark bingung. apa ini sama dengan pertanda baik atau malah sebaliknya, karena pemuda manis yang terbaring meja bedah itu kini berhasil bebas. Tetapi, ada yang aneh dengan tingkah laku yang dtunjukan oleh Jaemin. Terutama saat Jaemin tampak melihat kearahnya, membuat Mark rasanya tidak bisa bernafas untuk beberapa saat, terutama disaat mata berwarna merah itu menatapnya tajam.
Dengan langkah yang santai, Jaemin berjalan kearah Mark. membuat Mark berusaha meyakinkan dirinya untuk tetap tenang. Walau, sebenarnya cukup sulit untuk membuat dirinya tenang sekarang. karena, apa yang berada dihadapannya bukanlah hal yang bisa untuk dibuat tenang.
Jaemin kini berdiri tepat dihadapannya, membuat arah mata Mark yang awalnya berusaha untuk menghindari tatapan mata itu, mau tak mau harus melihat kearah pandangan mata tajam yang dilayangkan Jaemin. Jangan lupakan sebuah senyuman aneh yang terlihat diantara bibir pemuda manis itu.
"Hai," - Jaemin, Memang Mark tidak bisa mendengar suara yang dikeluarkan oleh Jaemin, tapi ia bisa melihat bagaimana dari gerakan bibir Jaemin. Dalam diam, Mark menelan ludahnya gugup. Karena, Mark merasa bahwa apa yang ada dihadapannya ini adalah bukan pertanda baik.
BRAK!!
Dengan kekuatan penuh, Jaemin memecahkan kaca tebal yang ada dihadapannya, membuat Mark membuat gesture untuk melindungi diri. Dengan kedua tangannya, saat merasakan jika ada beberapa kaca tajam yang menusuk ke dalam kulitnya yang terekspos.
Mark sebenarnya sudah cukup terkejut dengan apa yang Jaemin lakukan, dan sekarang ia semakin terkejut saat merasakan Jaemin menark lengannya. Menangkupkan kedua telapak tangan itu pada pipi Mark dan mendekatkan kedua belah bibir mereka. Sungguh, Mark tidak pernah melihat wajah Jaemin sedekat ini.
Merasa jika Mark sama sekali tak mau membuka mulutnya, secara paksa Jaemin menempelkan bibir itu, membuat Mark semakin terkejut dengan hal yang dilakukan Jaemin. Dan Mark mulai mengerti saat Jaemin dengan paksa membuka kedua belah bibirnya dengan lidahnya, karena, mulut Mark sudah terbuka, Jaemin tampaknya mengambil beberapa kekuatan yang ada di dalam tubuh milik wind blow itu, membuat tubuh milik Mark lemas bukan main.
Setelah merasa cukup, Jaemin menjauhkan wajahnya dari Mark. tidak peduli dengan wajah Mark yang tampak kacau, ia dengan langkah santainya pergi meninggalkan Mark yang kini tampak terlihat sangat lemas karena kekuatan miliknya hampir dikuras habis oleh Jaemin. Membuat tubuh itu perlahan merosot kebawah, sambil berusaha mengatur nafasnya.
***
Mereka masuk ke dalam dengan sembunyi-sembunyi. Ini adalah ide Sehun, dan Jeno sangat tidak suka dengan ide yang di keluarkan oleh ayahnya ini, karena ini benar-benar membuang waktu. Jeno juga sebenarnya bisa dengan mudah membakar setiap orang yang ada disini. Tapi, dengan alasan karena ia adalah seorang pignus, Sehun melarang Jeno untuk melakukan hal itu.
Baiklah, niat Sehun memang baik, karena Jeno sebenarnya bisa saja terkena pasal tentang larangan untuk mengeluarkan kekuatan di depan manusia dan hunter, dan yang lainnya. Yang sama sekali tak ingin Jeno bahas, karena misce muda itu tidak terlalu peduli dengan aturan yang selalu ayahnya sebutkan.
Dan sekarang, mereka tengah berpencar untuk mencari Jaemin. Dengan sangat tidak beruntungnya, Jeno harus melakukan pencarian ini dengan Sehun.
Padahal, ia tadi sudah mengajak Yiyang, karena jika Jeno membawa gadis itu, Yiyang sudah pasti tak akan banyak protes dengan apa yang akan Jeno lakukan. Karena pada dasarnya, kedua orang ini (Yiyang dan Jeno) sama-sama tidak mau ribet.
"bukankah itu Jaemin?" tanya Sehun sambil sedikti berbisik, menunjuk kearah Jaaemin yang baru keluar dari lorong, membuat beberapa hunter yang berjaga disana melihat kearah Jaemin cepat. Bahkan, beberapa dari mereka juga menodongkan sniper dan juga pistol yang dipegang pada Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] YOUNIVERSE • The Beginning [nomin] (✔)
Fanfiction[SUDAH DIBUKUKAN] (n). ini adalah awal, sebuah pengenalan untuk kalian. Dimana, di dunia ini sebenarnya tidak hanya di tinggali oleh manusia, karena selama ini manusia tidak tahu bahwa ada sebuah kaum yang berdiam di sekitar mereka.