“maaf mengganggu acara saling menghisap milik kalian, tapi, ayah harus memastikan sesuatu.” – sehun
“kenapa ayah sangat mengganggu!” kata Jeno frustasi setelah melepaskan ciuman miliknya pada Jaemin, sedang pemuda manis yang berada disamping Jeno itu hanya menundukan wajahnya malu, dengan pipi yang sudah benar-benar merona parah.
Mendengar protesan tak suka dari anak bungsunya itu, Sehun langsung membalikan ucapan Jeno “kenapa anak bungsu ayah ini tak tahu tempat!”
Dan hal itu membuat Jeno mendengus kasar, terutama saat Sehun tampak menyuruh Jeno untuk menyingkir dari posisi duduknya yang memang disamping Jaemin. Disaat si bungsu itu berdiri, Sehun kini malah mendudukan dirinya disamping Jaemin yang tampaknya masih sedikit malu karena keadaan yang ada tadi.
Pria yang merupakan ayah Jeno itu kini merangkul bahu milik Jaemin, membuat Jaemin sedkit tersentak kaget. Sedang Jeno mulai menghembuskan nafasnya kasar melihat Sehun yang tampaknya begitu senang menggoda Jaemin.
Telapak tangan milik Jeno kini memegang bahu Sehun yang tengah duduk di anak tangga bersama Jaemin, dengan maksud untuk menyuruh ayahnya itu menjauh dari Jaemin. Baiklah, sekarang, Jeno secara resmi memilih Sehun sebagai orang yang akan paling ia hindari jika membawa Jaemin kesini. Sungguh, bundanya saja tak pernah seperti ini pada Jaemin.
Bahkan kini Sehun membawa Jaemin menuruni tangga utama, masih dengan lengan yang merangkul bahu pemuda manis itu. Membuat Jeno memijat pelipisnya saat melihat kelakuan ayahnya ini.
Saat sudah sampai di ruang keluarga, disana sudah ada Luhan yang menunggu mereka, bunda cantik itu terkekeh kecil saat melihat suaminya yang kini datang kearahnya sambil merangkul bahunya, sedang dibelakang mereka [sehun dan jaemin] ada Jeno dengan tampang badmood miliknya yang membuat Luhan menahan tawanya cepat.
“berhentilah menggoda putramu.” Kata Luhan, saat melihat wajah badmood milik anak bungsunya itu.
Mendengar hal itu Sehun terkekeh kecil “baiklah, maafkan aku. Hanya saja, aku suka sekali melihat wajah kesal miliknya.” kata Sehun sambil menunjuk Jeno yang kini memandangnya wajah kesal.
Pria itu melepaskan rangkulannya dari Jaemin, lalu memilih untuk mendudukan dirinya di samping Luhan. Memeluk tubuh istrinya itu dari samping, membuat Luhan kini mencubit pelan pinggang milik suaminya itu agar melepaskan pelukannya. Membuat Sehun meringis kecil,
Sedang Jeno kini menarik Jaemin agar pemuda manis itu mendudukan dirinya disalah satu sofa yang ada disana. Mata sipit itu menatap datar kearah orangtuanya yang kini malah sibuk bermesraan dihadapannya dan juga Jaemin.
“ekhem!” – Jeno
“ah! Benar, hmm, bisa kau tunjukan kekuatanmu.” Kata Sehun sambil melepaskan pelukannya dari Luhan. Lalu bersikap seolah tidak terjadi sesuatu, mulai menatap kearah Jeno serius.
Tanpa menjawab Jeno kini membuka telapak tangan sebelah kiri miliknya, membuat sebuah api melayang diantara telapak tangannya, pemuda tampan itu tampak tak berniat mengeluarkan kekuatannya dengan telapak tangannya yang satu.
Sebenarnya, Jeno ingin saja mengeluarkan kekuatan air yang ada. Hanya saja, ia belum terlalu bisa mengendalikannya, bisa-bisa nanti ia tidak bisa mengendalikan kekuatannya.
“kanan.” Suruh Sehun.
Mendengar hal yang disuruh oleh ayahnya, Jeno menghembuskan nafasnya pelan, sedang Jaemin kini malah membaca salah satu novel yang ada di sofa itu saat ia hendak duduk, mungkin novel itu milik Taeyong, karena Jaemin bisa membaca , pemuda manis itu tampak tidak terlalu memperhatikan ayah dan anak yang kini tengah berbincang, begitu juga Luhan yang sibuk dengan ponsel miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] YOUNIVERSE • The Beginning [nomin] (✔)
Fanfictie[SUDAH DIBUKUKAN] (n). ini adalah awal, sebuah pengenalan untuk kalian. Dimana, di dunia ini sebenarnya tidak hanya di tinggali oleh manusia, karena selama ini manusia tidak tahu bahwa ada sebuah kaum yang berdiam di sekitar mereka.