Pintu terbuka, dan hal yang pertama kali di dapat oleh pandangan mata Jeno sekarang adalah seorang pria dengan hidung mancung dan bibir yang kini tengah tersenyum dengan senyum ceria miliknya, tapi, jujur saja, senyuman itu membuat Jeno sedikit tak nyaman.
Boleh Jeno jujur? Menurut Jeno senyuman itu tampak sedikit bodoh, tidak berbeda jauh dengan senyuman aneh yang biasa ditunjukan oleh Chanyeol.
Tolong jangan hujat Jeno, pemuda tampan itu hanya berpikir jujur, tidak ada niatan lain sama sekali.
“yo! Bro, aku pikir kau tak akan jadi datang kemari.” Ucap pria yang tadi menyerukan kata I’m your hope itu, pria itu juga melirik kearah jam tangan yang tengah ia gunakan, lalu menghembuskan nafasnya pelan “kau bilang hendak datang jam empat,” katannya.
“tadi ada sedikit hambatan Hoseok—ah,” jawab Chanyeol cepat, lalu dengan segera merangkul Jeno. Membawa pemuda itu ke dalam, dan melewati orang yang ia panggil dengan nama Hoseok, membuat Jeno bisa mendengar sebuah hembusan nafas keras dari pria yang tadi menanyakan password.
Jeno kini hanya menuruti kemana Chanyeol membawanya, melewati lorong yang lumayan panjang. Jeno juga kini bisa mendengar suara langkah orang yang mengikutinya di belakang dan sudah dipastikan itu adalah suara langkah dari Hoseok.
Mata Jeno terkadang melirik kearah beberapa pintu yang ada disana, Jeno juga bisa melihat sebuah dapur saat mereka melewatinya. Hingga, mereka kini masuk ke dalam salah satu ruangan kosong, yag hanya terisi dengan satu lemari pakaian dengan ukuran yang lumayan besar.
Mata sipit itu sedikit membulat saat melihat Chanyeol membuka pintu lemari pakaian itu. Ada sebuah tangga, anak tangga itu bertujuan kebawah, yang artinnya ada sebuah ruang bawah tanah disini.
Baiklah, Jeno berusaha untuk tetap terlihat santai, walau dalam hati kini ia sedikit was-was, bukan sebuah kemungkinan kecil jika kedua orang yang ada disamping kiri dan kanannya ini hendak membunuhnya.
“jangan berpikir yang tidak-tidak anak muda, kami bukan orang jahat.” Kata Hoseok, dengan nada bicara yang terkesan melemparkan sebuah lelucon pada Jeno. Membuat Jeno melirik kilas pada orang yang berada disamping kirinya ini.
Saat Chanyeol melangkahkan kekinya menuruni tangga itu, Jeno mengikutinya. Hanya saja, kini Jeno berjalan sejajar dengan Hoseok, karena Hoseok tengah memperkenalkan dirinya pada Jeno.
“aku Jung Hoseok, earth grow penjaga tapi juga seorang wind blow, ngomong-ngomong, aku bisa membaca pikiran, jadi berpikirlah yang baik. Jangan memikirkan hal yang aneh-aneh.” Goda Hoseok, sambil mensejajarkan langkah kakinya dalam menuruni anak tangga bersama Jeno.
Sial, sebenarnya, Jeno tidak memiliki pikiran untuk memikirkan sebuah hal yang aneh, tapi saat mendengar Hoseok membicarakan itu. Membuat, Jeno rasanya ingin memikirkan hal yang tidak-tidak sekarang.
Selama mereka menuruni anak tangga menuju bawah tanah, Jeno benar-benardibuat bersyukur karena ada beberapa lampu yang menerangi langkah mereka. Membuatnya tak terlalu kesulitan saat melangkahkan kakinya kebawah.
Indra pendengaran Jeno kini sedikit menajam, mendengar sebuah suara yang sudah dipastikan itu adalah dari pintu yang ada di hadapannya sekarang, tanpa mengetuk pintu seperti tadi, Chanyeol kini membuka pintu itu tanpa permisi sama sekali.
Saat masuk ke dalam, Jeno sedikit dibuat terkejut dengan ruangan yang ada, ruangan yang ada di hadapannya ini cukup besar. Ada satu orang perempuan yang masih sibuk tidur di sofa yang berhadapan langsung dengan perapian,
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] YOUNIVERSE • The Beginning [nomin] (✔)
Fanfiction[SUDAH DIBUKUKAN] (n). ini adalah awal, sebuah pengenalan untuk kalian. Dimana, di dunia ini sebenarnya tidak hanya di tinggali oleh manusia, karena selama ini manusia tidak tahu bahwa ada sebuah kaum yang berdiam di sekitar mereka.