"Hey! Lo ga bawa mobil?"
Seorang cowok berhenti di depan Fia yang sedang melamun. Fia yang baru tersadar kalau dia diajak bicara pun langsung merespon seperti biasa.
"Heh?" tanya Fia kebingungan. Nathan, lelaki yang baru saja datang itu memutar bola matanya jengah.
"Cantik cantik lola" kata cowok itu sambil menyerahkan helm.
Mendengar itu Fia langsung menatap sinis ke arah Nathan dengan bibir mengerucut. Nathan tertawa pelan lalu memakaikan helm nya ke kepala Fia.
"Yuk, naik" ajak Nathan yang disusul oleh anggukan dari Fia.
××
"Mamaa! Fia pulaang"
"Mama gak ada, pergi sama papa ke rumah oma"
Suara bass milik seorang lelaki yang familiar bagi Fia itu terdengar dari dekat. Fia berbalik ke belakang melihat seorang lelaki dengan kaus abu abu berlogo polo di dada kirinya.
"Bang Ferrel?!" pekik Fia setelah tau kalau itu kakaknya.
"Anjir heboh banget" Ferrel mencubit pipi Fia gemas.
"You miss me right?" Tanya Ferrel sambil merentangkan tangan nya. Seketika Fia langsung memeluk Ferrel dengan erat membuat cowok itu tersenyum penuh arti.
"Lo dianterin siapa? Pacar?" tanya Ferrel kemudian disusul tawa kencang dari Fia.
"Itu Nathan bang"
"Dari orok mesra mesraan ga pernah jadian"
"Yee gak lah" kata Fia membela diri sambil mengibaskan rambut penjangnya.
"Yaudah sana ganti baju abis itu kita makan keluar" Ferrel mendorong tubuh Fia ke arah tangga untuk ke kamarnya.
"Mmm gue-" kata Fia terbata bata.
"Ck! On me!" Ferrel memutar bola matanya sambil membuang napas kasar.
"Puji Syukur dikasih abang baik banget, ganteng tidak sombong, rajin menabung, wangi sepanjang hari, ramah lingku-"
"Ah, lebay lo. Sono mandi" Ferrel mengibas ngibaskan tangannya. Fia yang melihat itu hanya cengengesan memamerkan gigi putihnya.
"Adek tunggu" Tiba tiba Ferrel menghentikan Fia yang sudah setengah anak tangga.
"Apa bang?"
"Lo ganti seragam kek. Beli lagi" Ferrel memandangi Fia dari bawah ke atas.
"Kenapa sih?" Fia juga ikut memandangi bajunya.
"Itu ketat banget asli. Lo sering digodain cowo kan disana?"
Fia menyipitkan matanya menatap Ferrel "lo gak horny kan liat gue?" kata kata Fia membuat tawa Ferrel pecah.
"Hahahah gue gak nafsu sama anak ingusan, gue doyannya yang semok" Ferrel memegangi perutnya yang tidak tahan karena tertawa terlalu keras.
"Mesum lo bang" Kata Fia melirik Ferrel membuat cowok itu geleng geleng kepala.
"Namanya cowo. Udah ah, sono buruan" lanjut Kakaknya itu.
"Yaudah, adeknya Ferrel yang sexy ini mau mandi" tutur Fia dengan nada sensual dan langkah kaki yang dibuat buat.
"Diperkosa kecoak di kamar mandi tau rasa lo"
**
"Adek buruan ntar telat!"
Tok! Tok! Tok!
"Wake up, lazyass!"
Ferrel mengetuk ngetuk pintu kamar Fia. Tidak sabar, cowok itu pun mendobrak pintu kamar Fia."Astaga masi tidur" kata Ferrel menarik selimut Fia.
"Apaan sih bang? Gue masuk siang" Fia menarik selimutnya kembali.
Tiba tiba Fia merasakan ranjang nya sedikit bergerak menandakan pria yang membangunkannya tadi ikut berbaring disampingnya. Ferrel menghembuskan nafasnya kasar.
"Kenapa? Kok kayanya kesel gitu?" tanya adiknya dengan mata masih tertutup.
"Gue udah bikin sarapan" Ferrel mengangkat tangannya menjadikannya bantal.
"Masa iya? Yaudah nih gue banguun" Fia membuka matanya dan berpindah menghadap ke Kakaknya. Fia mengelus kepala Ferrel lalu memeluknya.
"Tapi gue masi ngantuk" Kata Fia sambil menguap.
Gadis itu bangkit duduk meregangkan otot tubuhnya. Saat Fia ingin berdiri untuk bersiap siap sarapan, Ferrel menariknya hingga Fia jatuh ke ranjangnya lagi.
"Astaga lo ngapain si bang?" Tentu saja Fia terkejut karena Ferrel menariknya kasar.
"Gue mau tanya, cewek tu sukanya digimanain?"
"Dikawinin!" Jawab Fia asal.
"Serius anjir!"
Ting!
Ponsel Fia mengeluarkan suara notifikasi pesan baru. Gadis itu pun membukanya.
"Abang"Fia membawa ponselnya sambil berjalan keluar kamar. Dahinya mengernyit bertanya tanya. Kedua ibu jarinya menyentuh layar ponsel dan membuat gambar foto profil itu membesar. Sepertinya dia mengenali wajah itu.
'Anjir, si cowo mesum. Dapet nomor gue dari mana coba'
"Hm, apaan?" tanya Ferrel mendahului Fia turun ke bawah untuk memakan sarapannya.
"Reyfan siapa sih?"
"Oh, itu anaknya om Phillip" jawab Ferrel dari jauh.
"Ha? Phillip siapa lagi?"
"Yang kerjasama perusahaan papa"
Kemudian Fia mengangguk sambil menuruni tangga. Ponsel yang digenggamnya itu dimasukkan ke saku celananya. Dia menarik kursi untuk duduk setelah mencuci tangan dan menyikat giginya.
"Kok dia bisa tau nomor gue ya?" tanya Fia sekali lagi.
"Lo yang bakal dapet cafe papa. Trus dia juga ikut ngurus proyek kerjasama ini. Kan kalian partner" kata Ferrel realistis.
"Dude, what the fuck"
EDITED
Love y'all♡
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEY
Teen Fiction"I love you" "Dih, sarap" "Makasih sayang, makin cantik aja lo" "Sakit jiwa ya lo?" "Ngga, selama lo baik baik aja" "Lah?" "Because you're my soulmate" "Sinting" "Yea because of you, you're always making me horny" "SUCH A PERVY IDIOTIC ASS!!" ~ILEY...