"Astagaa, nih kelas apa kandang babi sih?""Pasti kalo hari kamis kok kaga ada yang piket ya?"
"Tiap hari juga kagak ada yang piket. Dan btw ini hari jumat"
"Woii.. Kemaren charger gue ketinggalan di laci. Kok kaga ada yes?"
"Kagak ada yang ngambil charger buluk lo!"
"Eh, guys hari ini ulangan fisika ya?"
"Lando! Sepatu gue jangan lo injek bego"
Ya, seperti pagi biasanya kelas Fia selalu ramai. Bahkan kadang setelah bel, mereka juga belum bergegas duduk dan masih membuat kericuhan.
Fia melangkahkan kaki kanannya memasuki kelas dengan senyum di wajahnya. Gadis itu meletakkan tas nya lalu duduk di bangku nya. Tanpa disadari, dua sahabatnya menepuk bahu Fia dari belakang. Akibatnya Fia terkejut dan langsung berteriak dengan suara melengking.
"Hey! Jangan kagetin gue!" Katanya pada Lia dan Iza.
"Kok lo berangkat sendirian sih? Nathan mana?" Samber Iza melirik bangku samping Nathan. Fia mengedikkan bahu lalu mengetikkan pesan pada Nathan menanyakan keberangkatannya.
"Ish dia offline, nanti juga dibales"
"Wuiihh, tas lo baru Fi?"
"Woiya dong. Keren kan?" Balas Fia mendengar kata kata Lia yang sebenarnya ingin dia dengar sedari tadi. Gadis itu mengangkat kedua bagian kemejanya menampakkan kesombongan.
"Sini liat" kata Lia dan Iza bersamaan. Mereka membuka resleting demi resleting tas baru itu. Warnanya putih bersih dan lebih layak pakai daripada tas Fia yang berwarna abu abu kemarin.
"Bagus nih, daripada tas lo yang abu abu itu"
"Ya iya lah, itu tas jaman gue kelas satu"
"Kok lo beli polosan sih?"
"Ya pengan aja. Gue belom pernah pake tas gituan"
Lalu keduanya mengangguk menempatkan tas baru itu ke tempat semula. Fia tidak bisa menghentikan senyumnya kala di depan Iza dan Lia.
"Lo kenapa dah? Bahagia banget dapet tas baru aja" kata Lia mengernyitkan dahi. Fia mengedip ngedipkan kedua matanya dan tersenyum semakin lebar.
"Liaa please deh, tas baru tu nggak seberapa bagi Ilfya Jessica Nelson. Dia kan lagi kasmaran, kemaren lusa balikan"
"Oh iya. Cieee"
"Ish! Gue malu bego jan keras keras"
Seketika bel masuk berbunyi dan seorang guru memasuki kelas mereka. Para siswa pun duduk di tempat masing masing. Fia melirik bangku disampingnya. Nathan belum juga berangkat. Gadis itu mengecek ponselnya, belum juga ada pesan balasan dari Nathan.
"Loh, Nathan kagak berangkat Fi?" Tanya Iza .
"Mana gue tau. Belom ngabarin dia nya"
××
Seorang lelaki melepas kancing bajunya satu persatu. Tubuh berotot nya kini tampak jelas dan akan memikat hati para gadis jika melihatnya. Cowok itu menekan remote control AC di kamar hotel nya.
Dia menjatuhkan tubuhnya ke ranjang empuk itu yang menemani tidurnya setiap malam. Keringatnya yang mulai menghilang membuat tubuhnya terlihat semakin sexy.
Dia melirik jam digital di dinding atas televisi. 8.32 am. Pasti gadis kesayangannya itu masih duduk di kelasnya dengan wajah bosan. Lelaki itu tersenyum membayangkan wajah yang selalu membuat hati nya luluh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEY
Teen Fiction"I love you" "Dih, sarap" "Makasih sayang, makin cantik aja lo" "Sakit jiwa ya lo?" "Ngga, selama lo baik baik aja" "Lah?" "Because you're my soulmate" "Sinting" "Yea because of you, you're always making me horny" "SUCH A PERVY IDIOTIC ASS!!" ~ILEY...