"Nih"Seorang pria menyodorkan sebotol air mineral di depan wajah Fia. Gadis yang sedari tadi berteriak melatih whistle note di lagu yang ditampilkannya. Karena kemarin bu Reny meminta lagunya diganti dengan yang tidak terlalu banyak memakai rap.
"Makasih yo" kata Fia pada Rio sambil menegak air di botol itu sampai setengah.
"Gimana? Udah bisa?" Rio menanyakan tentang latihan Fia. Pasalnya sedari tadi Fia terus berusaha keras mencapai nada tinggi itu. Fia mengangguk dan berkata
"Lumayan, ntar juga lancar". Cowok yang duduk disamping Fia itu pun mengangguk mengerti.
"Lo sama Nathan tu gimana sih?" tanya Rio tiba tiba. Fia yang mendengar itu langsung tersedak karena kaget.
"Gimana gimana?" kata Fia sambil memukul mukul dadanya.
"Nathan sering cerita ke gue, dulu katanya dia sering ngerasa aneh tiap deket lo. Gue bilang ke dia kalo itu tandanya orang kalo lagi suka. Dan akhirnya setelah mikir mikir dia nembak lo. Inget?" Fia mengangguk pelan dan memperhatikan Rio bercerita.
"Gue kadang bingung. Sebenernya perasaan lo sendiri gimana si? Ga mungkin sepasang sahabat kaya kalian ga ngerasain kaya gitu kan?" lanjut Rio lagi.
"Gue dulu pernah suka sama dia. Tapi gue gak pernah bisa bilang. Dan dia juga nggak begitu paham dengan kode kode gue" Fia tertawa kecil sambil memainkan tutup botol mineral nya.
"Dan akhirnya gue yang capek. Trus gue ketemu sama cowok yang bikin gue nyaman dan bikin gue ngerasa kaya Nathan dulu. Dan disitu Nathan baru ngerespon perasaan gue yang sebenernya udah ilang dikit dikit" lanjut Fia dengan mata menatap ke depan.
Rio terkekeh pelan mendengar Fia bercerita. Gadis yang ditertawainya pun menoleh dan menampakkan senyum kecilnya.
"Nathan telat. Tapi pas mau nyusul keburu disalip" kata Rio yang dibalas senyuman oleh Fia.
××
"Reyfan?!"
Fia berhenti didepan pintu gerbang sekolahnya. Dia melihat seorang pria yang dia kenal. Pria itu duduk diatas cup mobilnya dengan ponsel ditangannya.
"Pulang?" kata cowok itu agak keras. Fia mundur satu langkah dan menabrak sesuatu yang keras tepat dibelakangnya.
"Eits, be careful, girl" kata pria yang ditabrak Fia tadi.
"Eh, sorry yo" kata Fia meminta maaf pada Rio.
"Yuk pulang, gue traktir baso" kata Rio menyerahkan jaket Fia yang ketinggalan di ruang musik tadi. Fia memandang Rio tidak menjawab.
"Kenapa Fi?"
Tanya Rio sambil celingukan melihat sekitarnya mencari hal yang aneh. Saat matanya tertuju ke depan, seorang pria berdiri tepat dihadapannya.
"Fia sama gue" kata cowok itu menggandeng Fia menuju mobilnya. Fia hanya melambaikan tangan pada Rio lalu mengikuti Reyfan.
"Nathan dibuang kemana?" kata Reyfan tiba tiba saat di tengah tengah perjalanan menuju apartemen Fia. Gadis itu diam saja tidak menjawab.
"Ganti mulu cowoknya" mata Reyfan masih setia memandang ke jalan. Fia melihat ke luar jendela dengan wajah sebal.
"Yang tadi emang siapa?" lanjut Reyfan mulai melirik Fia kesamping.
"Suami gue" tutur Fia sedikit sengak dengan ekspresi dibuat buat. Reyfan hanya melirik Fia sebentar lalu kembali fokus dengan kemudinya.
"Oh, suami ke berapa?" tanya Reyfan dengan nada sedikit mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEY
Teen Fiction"I love you" "Dih, sarap" "Makasih sayang, makin cantik aja lo" "Sakit jiwa ya lo?" "Ngga, selama lo baik baik aja" "Lah?" "Because you're my soulmate" "Sinting" "Yea because of you, you're always making me horny" "SUCH A PERVY IDIOTIC ASS!!" ~ILEY...