Fia tersenyum mengamati ponselnya. Dia teringat masa lalu nya bersama Nathan. Dulu, dia berharap bisa bersama Nathan untuk waktu yang lama. Namun, setelah kedatangan Reyfan mereka jadi jarang bertemu.Sudah dua seperempat jam mata Fia memperhatikan layar ponsel. Entah apa yang dilakukannya. Tiba tiba seseorang mengetuk pintu dan berkata.
"Dek, pinjem earpho- Astaga!"
"Abang?! Lo ngapain si? Sono pergi!" kata Fia sambil mengibas ngibaskan tangannya menyuruh Ferrel pergi.
"Ya Tuhaan. Adek gue" kata Ferrel mengambil selimut dan menutupi tubuh bagian bawah Fia. Pasalnya gadis itu hanya memakai celana dalam dibawahnya dan hoodie oversize menutupi tubuhnya.
Kakak laki laki nya itu memang selalu seperti itu. Ferrel tidak tahu kalau Fia sedang di kamar sendirian. Dia bisa tidur dengan kondisi telanjang sambil memeluk bungkus kripik kentang dan earphone terpasang di telinganya. Hanya gadis sinting seperti Fia yang melakukan itu.
"Mau apa lo" tanya Fia tanpa melirik ke Ferrel.
"Pinjem earphone dong" katanya cengengesan.
"Earphone gue ada di lo 4 buah" Fia men scroll beranda instagramnya dengan tangan menyangga dagu.
"Aish, gue janji kali ini gak bakal ilang ato rusak" Ferrel membuat pola silang di dada kirinya sambil menampakkan wajah memelas. Fia melihat itu langsung mendesis.
"Terakhir kali lo bilang kaya gitu earphone gue gak keluar suara bang"
"Ah, lo kan punya banyak Fi" kata kakak lelakinya itu sambil duduk di sebelah Fia yang sedang telungkup.
"Gak" ketus adik perempuan satu satunya itu. Ferrel mendesah kasar sambil menaikkan tangannya seperti hendak memukul Fia gemas.
Pletak!
"Ahh, abaaangg!! Dasar pedo!" teriak Fia kesakitan karena Ferrel menarik karet celana dalam Fia dan menjepretkannya di sisi belakang pantat Fia sehingga menghasilkan suara nyaring dari si pemilik celana.Mendengar teriakan Fia, Ferrel langsung lari ke kamarnya sambil tertawa dan bergumam.
"Sukurin lo" katanya. Sedangkan Fia dikamarnya sedang berkomat kamit melafalkan mantra untuk menyantet kakaknya itu.
Drrt! Drrt!
Ponsel Fia bergetar menandakan sebuah panggilan masuk. Dia mengangkatnya sambil memutar bola mata saat tau itu adiknya."Haish, pasti mau nyusahin lagi" keluhnya.
"Hallo. Apaan?"
"...."
"Gamau. Suruh bang Ferrel aja tuh"
"...."
"Aish, kampret tu abang"
"...."
"Iye iyee.. Dimana?"
"....."
"What?! Rumah El? Gila lo? Gamau ah. Cari bus aja sono"
"...."
"Yah, ya jangan dong. Eh, lo tau kan sekarang gue lagi ngehindarin Reyfan?"
"....."
"Yaudah. Tunggu situ. Jan kemana mana. Pastiin Reyfan gak disana. Oke?"
"..."
Fia menutup telepon nya. Lagi lagi Irfan menyusahkannya. Dia sangat gugup jika harus bertemu Reyfan dan papa Phillip karena insiden ciuman kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEY
Teen Fiction"I love you" "Dih, sarap" "Makasih sayang, makin cantik aja lo" "Sakit jiwa ya lo?" "Ngga, selama lo baik baik aja" "Lah?" "Because you're my soulmate" "Sinting" "Yea because of you, you're always making me horny" "SUCH A PERVY IDIOTIC ASS!!" ~ILEY...