"Fan? Ada acara apa sih?"
Tanya Fia selepas ia 'bolos' dari sekolahnya karena dijemput Reyfan. Cowok itu meminta izin untuk membawa Fia dengan alasan acara keluarga yang penting.
"Hm, ngga ada sih. Cuma pengen jalan sama lo" kata Reyfan setengah tertawa.
"Yaelah, ga dari tadi" Fia juga tertawa lalu menggerai rambutnya dan mengikatnya kembali menjadi cepolan berantakan.
"So, kita kemana?" kata kata Fia tidak jelas karena ia menggigit karet tali rambutnya sedangkan kedua tangannya mengikat rambut ke belakang.
"Ehm, Fi" tiba tiba Reyfan memberhentikan Queen. Ya, cowok itu membawa mobil Fia dari sekolah.
"Paan? Udah sampe?" masih dengan karet di mulutnya, Fia bertanya membuat Reyfan gemas.
Reyfan mendekati Fia pelan pelan. Fia menegak ludah, ia berfikir apa yang harus ia lakukan sekarang. Reyfan menggigit karet Fia dan merebutnya dari mulut Fia. Cowok itu menjatuhkan karet itu.
Kedua tangan Fia masih memegangi rambutnya. Reyfan mendekat seakan ingin mencium bibir Fia. Tetapi sesaat ia mundur lagi. Memejamkan matanya.
"Fia, lo gak takut sama gue?" Reyfan menatap mata sipit Fia. Fia melepaskan tangannya dari rambut dan beralih ke tengkuk Reyfan.
"Ngga"
Gadis itu membelai pelan rambut lurus Reyfan. Ia menatap lekat mata coklat milik lelaki pencuri first kiss nya itu. Entah kenapa ia merasa tertarik pada cowok itu.
"Kalo gue bilang gue sayang sama lo, lo percaya?"
Reyfan semakin memojokkan Fia. Gadis itu sungguh gugup, bulir keringat terlihat jelas di dahinya. Dia memejamkan matanya lalu meneguk ludah.
"Gue percaya" jawabnya. Reyfan menyentuh paha dalam Fia dan mengelusnya pelan.
"Kalo gue bilang, gue cinta sama lo masih percaya?" lelaki itu kembali menanyakan hal yang tidak sehat untuk jantung Fia.
"Lo pernah mikir gak, kalo gue cuma sebatas nafsu sama lo?" lanjut Reyfan semakin mendekat pada Fia.
"Ngga" jawab gadis itu lagi.
Reyfan menyatukan tangannya dengan milik Fia dan memepetkannya ke jendela. Fia menyipitkan matanya menatap Reyfan lebih dalam.
"I want you" Kata Reyfan disusul dengan ciuman lembut di bibir Fia.
Fia membalas ciuman itu walaupun ia tidak bisa mengimbangi Reyfan. Setelah Fia meremas bahu Reyfan, cowok itu berhenti dan membiarkan Fia mengambil napas. Reyfan tersenyum geli, ia suka saat gadisnya ini terlihat polos tidak seperti biasanya.
"Lo berantakan banget" Kata Reyfan masih dengan tawanya.
"Hah? Apanya?" tanya Fia.
"Keliatan banget baru pertamaan. Gugup, lagi" cowok itu memundurkan badannya kembali ke posisinya. Ia melihat Fia secara intens, sangat mengerikan. Jika Fia tidak secepatnya ganti baju, Reyfan akan segera menerkamnya. Pria itu melemparkan kaos dan jeans perempuan.
"Tuh ganti dulu, panas dingin gue liat seragam lo" ucap Reyfan menatap seragam Fia lagi.
Memang mengenaskan, kancing paling atas terbuka. Rok yang dinaikkan oleh Reyfan tadi. Dan baju nya yang keluar dari dalam rok. Sungguh bukan seperti anak sekolahan.
"Ganti? Disini?" Fia menunjuk bangku nya.
"Sono dibelakang kalo masih mau perawan" jawab Reyfan menoleh ke belakang.
Fia pun pindah ke belakang dan mulai membuka kancing baju nya. Fia meminta Reyfan memiringkan semua kaca mobil agar lelaki itu tidak mengintip saat Fia ganti baju.

KAMU SEDANG MEMBACA
ILEY
Fiksi Remaja"I love you" "Dih, sarap" "Makasih sayang, makin cantik aja lo" "Sakit jiwa ya lo?" "Ngga, selama lo baik baik aja" "Lah?" "Because you're my soulmate" "Sinting" "Yea because of you, you're always making me horny" "SUCH A PERVY IDIOTIC ASS!!" ~ILEY...