BUGH!"Reyfan!!"
"Abang!!"Dua perempuan berteriak bersamaan karena ulah Reyfan. Nathan yang di tonjok pun tidak mau kalah. Ia juga merasa tidak suka dengan kedatangan cowok yang memukulnya itu.
BUGH!
Akhirnya terjadilah baku hantam antara kedua cowok itu."Nathan, stop!" kata Fia menahan Nathan yang akan memukul Reyfan lagi.
"Fan! Lo kenapa sih? Sante aja kali.. Lo punya masalah apa?!" bentak Fia menunjuk nunjuk bahu Reyfan. Elmira yang datang dengan Reyfan tadi pun menghampiri mereka.
"Bang lo ngapain mukul orang segala sih?" kata El menyalahkan Reyfan yang tidak peduli kemudian tiba tiba menggenggam tangan Fia.
"Fi, maaf. Gue ga suka liat lo jalan sama dia" kata Reyfan jujur. Fia menepis tangan Reyfan dan menggandeng Nathan ke motornya.
"Ayo Nat, duluan ya El" kata Fia menyapa adik perempuan Reyfan itu.
Reyfan yang melihat itu langsung menundukkan kepalanya dan memegang pelipisnya yang memar karena Nathan tadi.
××
"Maaf ya Nat, sakit ya? Ke dalem dulu yuk gue obatin" kata Fia agak kasihan pada Nathan. Nathan pun tersenyum.
"Ga usah, lo kan juga luka. Tuh urusin lututnya. Bye, duluan ya?" Nathan mengacak rambut Fia.
"Beneran ini gapapa?" Fia menahan Nathan yang akan melajukan motornya.
"Iya gapapa" Nathan tersenyum lalu memakai helm nya. Fia mendekat dan mencium pipi Nathan. Cowok itu tersenyum sambil memakai helmnya lagi.
"Makasih Nat, lo baik" kata Fia mengembangkan senyumnya.
"Dari dulu gue baik. Yaudah, bye jaga diri" Nathan melajukan motornya meninggalkan apartemen Fia.
Fia merebahkan tubuhnya di ranjang setelah mandi dan ganti baju. Ia memejamkan matanya. Memang apa yang dia lakukan sehingga Reyfan memukul Nathan? Apakah ini salahnya? Entahlah, intinya Fia marah pada Reyfan.
Tok tok
Seseorang mengetuk pintu apartemen Fia. Gadis itu membukanya."Fi, gue mau ngomong bentar sama lo penting" kata lelaki yang berdiri di pintu depan itu.
Fia pun mempersilahkan dia duduk di sofa disana. Dia menjelaskan maksud kedatangannya kesana dan akhirnya berbincang bincang lama dengan Fia sampai malam. Dan dengan sedikit cek cok akhirnya perbincangan mereka selesai dan saling menyetujui satu sama lain.
"Fi, gue gapapa kan nginep disini?" tanya lelaki itu pada Fia.
"Iya Lex, sante aja kali gapapa. Tu kamar juga nganggur kok" Fia mengambil cangkir berisi teh hangat lalu menyecapnya.
"Kok kamar nganggur sih? Kan gue mu tidur sama lo" kata Alex mengedipkan sebelah matanya.
"Hahaha, ga jadi tidur deh ntar" Fia hanya tertawa pelan.
"Emang mau ngapain kalo ngga tidur?" Alex terkekeh dan menatap Fia yang menyandarkan punggungnya ke bantal di belakangnya.
"Desah" jawab Fia asal.
"Coba gimana desahnya? Pengen denger gue" kata Alex menantang. Fia yang mendengar kalimat Alex pun tertawa.
"Kan harusnya dipancing Lex" Fia mengikat rambutnya menjadi cepolan.
"Oke, gue harus ngapain lo?" kata Alex sambil melipat lengan bajunya sampai siku dan menatap Fia intens. Mereka pun tertawa bersama di sofa panjang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEY
Teen Fiction"I love you" "Dih, sarap" "Makasih sayang, makin cantik aja lo" "Sakit jiwa ya lo?" "Ngga, selama lo baik baik aja" "Lah?" "Because you're my soulmate" "Sinting" "Yea because of you, you're always making me horny" "SUCH A PERVY IDIOTIC ASS!!" ~ILEY...