34. Stranger

4.9K 107 13
                                    

"Hi"

Seseorang memajukan wajahnya di samping kepala Fia sehingga orang itu sedikit menunduk karena tubuhnya lebih tinggi dari Fia. Gadis yang sedang berpengangan pada hand strap di kereta bawah tanah itu segera menoleh ke sumber suara.

"Ou, hi" balas Fia dengan senyum gugup.

"How are u, pretty?" sapa pria berkulit putih yang sangat tinggi itu sok akrab.

"Ehh, not bad" jawab Fia singkat. Gadis itu mengeratkan jaket tebalnya dan melangkah sedikit kedepan menjauhi pria dibelakangnya.

"I'm Beck. Umm, Xander. Beck Alexander Oliver. Akh, you can call me however you want"

"Ilfya Jessica Nelson. I'm Indonesian"

Mereka berjabat tangan dan saling memperkenalkan diri tapi rupanya Xander sudah tahu Fia. Hari ini gadis itu mengalami hal aneh. Dia baru saja pulang dari kampus dengan NY subway untuk pertama kali setelah ia kembali ke Indonesia dan sekarang orang sok kenal sudah berada di belakangnya.

"I know, my friend always talking bout you. Do you live alone in your apartment?"

"Wait. I'm Indonesian, i live in an apartment, and yes i'm alone. And your friend just talk about me? I mean how the fuck?"

Xander terkekeh melihat Fia yang kebingungan. Cowok itu mendorong Fia secara tiba tiba setelah kereta itu berhenti untuk turun dari sana. Setelah mereka berdua turun, Xander menyentuh bahu Fia perlahan.

"Come on" ajak pria itu sambil tersenyum pada Fia.

Mereka berjalan berdampingan menuju apartemen. Membicarakan banyak hal tentang kampus, teman, dan kehidupan di New York. Xander memberitahu Fia banyak hal tentang kehidupan di negaranya itu.

Tanpa disadari, mereka telah sampai di depan sebuah apartemen. Fia memandang curiga ke pria disampingnya itu sambil menunjuk.

"Hahaha. Welcome home, my neighbour"

Xander pergi melangkah meninggalkan Fia setelah mengatakan itu. Dia sesekali berbalik ke belakang dan meminta Fia datang mengikutinya. Tak lama kemudian Fia pun menyusul.

"We should be friends, Fia"

"Or you can be my girlfriend?" lanjut Xander membuat Fia berhenti melangkah dan mengernyitkan dahinya.

"Hahaha, just kidding" kata Xander.

"But.. Forreal tho. Can i?" lanjutnya lagi.

"Huh?" tanya Fia meminta Xander mengulangi kalimatnya.

"I mean. I'd love to be your friend"

"Umm, sorry Xander. I don't know"

"Ok, i know. I'm just a stranger to you. It's ok"

Fia tersenyum pada Xander. Bukannya sombong, tapi mereka baru saja bertemu dan mungkin Fia belum bisa mempercayainya. Akhirnya mereka berdua sampai di lorong depan kamar masing masing. Karena kamar mereka bersebelahan, jadi tidak heran Xander tahu tentang dia.

"Bye. See you soon Xander!" kata Fia melambaikan tangan saat membuka pintu.

"Fia, wait!" cegah cowok itu. Dia segera menghampiri Fia didepan kamar gadis itu.

"Can i have your number?" tanya Xander dengan senyum yang memperlihatkan giginya yang rapi dan putih itu.

××

"Hai sayang, gimana kabar?"

"Kaya biasa si, kangen kamu"

ILEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang