Teeett!!Bel berbunyi menandakan waktu istirahat berakhir. Dan seharusnya tidak ada kata 'ngantin' lagi bagi siswa SMAJA. Kecuali tiga cewek nakal yang tidak lain adalah Fia, Iza, dan Lia.
"Jadi yaa, gitu"
Kata Fia sambil mengaduk-aduk es jeruk di gelas nya. Fia menopang dagunya dan memandangi kedua temannya seusai ia bercerita tentang kejadian kemarin.
"Ada perasaan gak?" Lia bertanya dengan mulutnya yang sibuk mengunyah bakso.
"Mm, Belom tau ya. Kalo menurut gue itu cuma baper doang"
Fia berusaha menghabiskan es jeruk nya sebelum guru bp mengecek kantin apakah masih ada siswa yang makan saat sudah memasuki jam pelajaran. Lain dengan Iza yang sibuk mengunyah permen karetnya sambil bermain game online.
"Ya udah yuk masuk kelas ntar bu Indah kesini, lagi" ajak Lia setelah selesai dengan mangkuk baksonya.
"Eh.. Gue duluan ya? Mau ke toilet dulu nih" Fia tersenyum sambil mengelus perut ratanya lalu pergi meninggalkan kedua sahabatnya yang masih duduk di kursi masing masing.
"Za, yuk balik kelas" Lia menarik tangan Iza yang sibuk memainkan game nya.
"Lia ish gue kalah gara gara lo sih!" sungut Iza yang masih berkutik dengan ponselnya. Lia hanya mengedikkan bahu tidak peduli.
Sesampainya di kelas, mereka duduk di bangku masing masing. Karena kursi Lia dan Iza dijadikan satu bangku, jadi mereka bisa leluasa bercerita.
"Eh, ya. Lo kemaren di chat Nathan gak sih?" tanya Iza sambil melirik ke bangku belakang tempat duduk Nathan dan Fia.
"Nggak, emang kenapa?" kata Lia dengan dahi berkerut.
"Nathan nanya ke gue. Barang yang lagi di sukain Fia" Iza mendekatkan mulutnya dengan telinga Lia berbisik agar Nathan tidak mendengarnya.
"Trus lo jawab gimana?" Lia yang terlihat bersemangat mendengar cerita Iza semakin mendekat ke arah Iza.
"Ya gue jawab sekarang dia sering ngomongin gitar 12 senar gitu" jelas Iza panjang lebar.
"Jangan jangan si Nathan ada apa apanya nih" kata Lia dengan curiga.
"Iya kan, si Nathan kayanya juga belum tau soal Reyfan" Iza membuka tasnya dan mengambil powerbank lalu mencolokkannya ke ponselnya yang lowbat karena Iza bermain game online terlalu lama.
"Padahal biasanya si Fia kalo ada apa apa bilang ke Nathan dulu baru kita"
"Yaudah lah, kita diem aja"
××
"Fi, lo bawa mobil?" Nathan menepuk bahu Fia dari belakang. Fia yang sedang berjalan pun menoleh, mereka sedang berada di depan gerbang SMAJA.
"Eh, nggak, Queen disita mama. Gimana?"
Queen adalah mobil Fia yang sangat disayanginya, karena mama Fia sering dapat laporan kalau Fia bolos sekolah yang ke sekian kalinya. Tidak jarang gadis itu mendapat hukuman, mulai dari penyitaan mobil, pemotongan uang bulanan, dan pembatasan keluar rumah.
"Bareng gue yuk"
"Mmm, gimana ya?" Ujar Fia memikirkan ajakan Nathan tadi.
"Eh, Nathan! Udah lama ga ketemu!"
Suara bass milik seorang cowok membelah koneksi antara Fia dan Nathan. Pria tersebut menepuk bahu Nathan agak keras. Nathan menoleh ke belakang mendapati seorang pria tampan, sahabat kecil nya.
"Eh, Ferrel. Lo kapan pulang? Gimana kabarnya?" tanya Nathan sedikit terkejut tapi ia terliat baik dan sekarang dua cowok tampan yang hanya berselisih usia beberapa bulan itu sedang berpelukan ala pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEY
Teen Fiction"I love you" "Dih, sarap" "Makasih sayang, makin cantik aja lo" "Sakit jiwa ya lo?" "Ngga, selama lo baik baik aja" "Lah?" "Because you're my soulmate" "Sinting" "Yea because of you, you're always making me horny" "SUCH A PERVY IDIOTIC ASS!!" ~ILEY...