"I can't help my desire"Tangan Fia merayap dari dada bidang Leo menuju leher dan kepala cowok itu. Leo memejamkan matanya merasakan sentuhan dan remasan lembut jari Fia di rambutnya. Gadis itu tersenyum melihat Leo penuh nafsu. Leo mendekat ke bibir Fia.
"Desire?" tanyanya dengan nada sensual.
"Yess" kata Fia dengan manja. Gadis itu mengangguk meyakinkan pria didepannya.
Mereka semakin dekat, semakin dekat sampai hidung mereka bersentuhan. Masing masing mulut sudah terbuka untuk menerima lumatan yang datang. Hampir, hampir sampai.
Tapi tiba tiba Fia menjambak rambut Leo kebelakang membuat cowok itu mendongak.
"Argh!" desah Leo kesakitan. Fia menendang junior Leo hingga cowok itu berteriak nyaring.
"Asshole!" umpat Leo.
"Is it hurt? Sorry, i can't help my desire"
Kata Fia setelah itu pergi sambil memutar bola mata nya malas. Dia sudah muak dengan Leo. Apa yang salah? Fia ini adik sepupunya. Apa yang membuat Leo sangat bernafsu.
Fia masuk ke kamar lalu mengunci pintunya. Dia mengusap peluhnya di dahi. Merebahkan tubuhnya di ranjang empuk dan nyaman itu. Meraih ponselnya dan mengetik sesuatu di status whatsapp.
Setelah itu dia memasang earphone dan memutar musik di sana. Meraih bantal kemudian menaruhnya di bawah kepalanya."Cobaa aja oma udah mati. Gak bakalan deh gua disuruh suruh nemenin" tutur Fia dengan gamblangnya. Mulut Fia seperti tidak pernah dilatih untuk mengkatakan hal baik.
Ting!
Satu pesan masuk membuat musik yang diputar Fia terjeda sebentar. Tapi walaupun sudah mendengar itu, dia tetap enggan membaca pesan."Nanti aja lah" katanya bermonolog.
Tanpa disadari beberapa menit kemudian mata Fia tertutup sempurna, jantungnya berdetak teratur, dan nafasnya pelan. Dia memang biasa tidur dengan musik ditelinganya. Itulah mengapa Fia selalu mengaktifkan matikan musik otomatis di handphonenya.
Tok tok tok!
Tiba tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Sepertinya si pengetuk pintu ingin tau dan ingin segera masuk. Tapi karena pintunya dikunci dan Fia sudah terlelap, seseorang diluar tersebut berhenti mengetuk."Goodnight Jee"
××
Pagi ini Reyfan sudah menyecap kopi hitam nya di sebuah cafe hotel. Hari ini dia akan melalui hari yang sangat sibuk. Itulah mengapa pria itu ingin secepatnya menelpon kekasihnya agar ia tak rindu.
Dia segera meraih ponselnya. Jari jarinya menari di atas layar ponsel untuk menghubungi Fia. Dia mendekatkan ponsel ke telinganya. Menunggu kekasihnya mengangkat telpon darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEY
Ficção Adolescente"I love you" "Dih, sarap" "Makasih sayang, makin cantik aja lo" "Sakit jiwa ya lo?" "Ngga, selama lo baik baik aja" "Lah?" "Because you're my soulmate" "Sinting" "Yea because of you, you're always making me horny" "SUCH A PERVY IDIOTIC ASS!!" ~ILEY...