36. Movie and kiss

3.9K 92 14
                                    

Fia terduduk di sofa dan melamun semalaman. Gadis itu sudah mencoba menghubungi Reyfan tapi tidak ada respon. Xander juga berpendapat kalau saja dia bisa menjelaskan kepada Reyfan bahwa dia dan Fia hanya teman biasa.

Tapi percuma, dihubungi saja tidak merespon apalagi menjelaskan panjang lebar. Reyfan tidak akan mendengarkan. Karena sifatnya memang keras, dan temperamental.

Xander juga bolak balik melihat keadaan Fia. Cowok itu juga tidak bisa tidur karena ia merasa harus mengecek kamar tetangganya itu. Dia sangat merasa bersalah tentang itu.

Reyfan marah karenanya. Karena dia akrab dengan Fia. Tapi tidak bisa dipungkiri kalau Xander nyatanya memang tertarik pada Fia. Walaupun begitu, Xander tidak akan secepat itu mendekati Fia. Dia mengikuti air mengalir, dan menunggu Fia datang kepadanya sendiri.

Malam itu, keadaan Fia sangat memilukan. Gadis itu hanya diam ketika Xander bertanya padanya. Hanya gelengan dan kedipan mata yang diisyaratkan Fia pada lelaki itu.

Xander kembali mengunjungi kamar Fia dan bertanya apakah Fia butuh sesuatu. Dan jawaban yang sama keluar dari gadis dihadapannya itu. Fia menggelengkan kepalanya.

Xander menghela nafas, memejamkan mata. Dia menutup pintu kamar Fia saat cowok itu masuk. Duduk disebelah Fia yang meringkuk dengan lutut dilipat.

"I will be by your side if you need me"

Kata Xander setengah membaringkan badannya lalu memejamkan mata. Cowok itu sangat khawatir dengan Fia. Tidak tau kenapa, dia ingin Fia lepas dari kegalauannya saat ini.

Hingga pagi, Fia tidak berpindah tempat, tidak berpindah posisi, dan tidak tidur. Gadis itu hanya melamun semalaman bersama Xander yang menemaninya disamping.

Pukul 8.00 am, Xander terbangun sambil mengusap wajahnya. Yang pertama dilihat cowok itu adalah Fia. Yang masih pada posisi yang sama. Bahkan kakinya membiru karena terlalu lama dilipat. Xander yang melihat itu langsung membuang nafas kasar.

"Seriously?! Fia stop hurting yourself!"

Lagi lagi Fia terdiam dengan wajah pucat. Akhirnya Xander mengulurkan kedua lengannya dan menyisipkan kebawah tubuh Fia. Pria itu menggendongnya ke kamar. Gadis itu hanya diam menatap Xander dengan mata sayu.

Xander meletakkan Fia diatas ranjang dan meluruskan kakinya. Menyuruhnya tidur dan menyelimutinya. Untunglah hari ini tidak ada jadwal kuliah jadi Xander tidak perlu khawatir dan dia bisa menjaga Fia.

"Ok, listen. I know you really love him. But don't let you suffer because of it"

"I love him" bisik Fia pelan.

"Don't be stupid, Fia. He don't deserve you!"

"But we've had sex before. I thought it was-"

"What? Do you think that having sex with someone is the reason someone can't let you go?"

"Get out Xander, leave me alone" kata Fia membelakangi Xander.

"Fia please-"

"Just get the fuck out!"

Fia mengedipkan matanya dan keluarlah benda cair yang bening mengalir dari matanya. Dia hanya tidak bisa seperti ini. Maksudnya, siapa yang menduga bahwa hubungannya dengan Reyfan putus hanya karena salah paham.

Gadis itu menangis dalam diam. Apakah hubungan badan mereka waktu itu tidak ada artinya. Bagi Fia itu sangat berharga. Bagi Fia itu adalah hal yang membuat hubungan mereka semakin kuat.

Bagi Fia, hal itu seharusnya meyakinkan mereka berdua bahwa hubungan ini akan terus berlanjut sampai ke jenjang pernikahan. Tapi tidak, selalu seperti ini. Hubungan asmara mereka tidak pernah berjalan mulus.

ILEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang