4. Nyaman

23.3K 600 18
                                    


Fia berjalan gontai di pinggir jalan menuju apartemen nya. Gadis itu memilih pulang dengan berjalan kaki daripada pulang bersama Nathan yang baru saja ia buat kecewa.

Tik!
Tanpa disadari Fia, hujan mulai turun. Gadis itu mencari tempat berteduh, tetapi tidak ada satu tempat pun yang bisa ia gunakan. Jalan satu satunya adalah berlari mencari halte bus untuk berteduh.

Tiba tiba Fia merasakan hangat dan kepalanya tidak merasakan tetesan hujan lagi. Dia menoleh ke belakang, ternyata seorang pria dengan kaos putih polos menaungi tubuh Fia dengan jaket hitam nya.

"Reyfan?"

Fia terkejut mendapati Reyfan menarik tangannya menuju mobil cowok itu. Fia pun masuk kedalam mobil hitam itu disusul Reyfan yang mulai menggigil kedinginan.

"Fi, lo gapapa? Lo darimana sih? Ko hujan hujanan?"

Reyfan merundung Fia dengan banyak pertanyaan. Yang ditanya tidak menjawab malah semakin menunduk dan mengeratkan jaketnya dengan tangannya yang gemetar. Cowok itu pun semakin khawatir dengan Fia. Ia mempercepat laju mobilnya ke rumah Fia.

"Fan, anterin gue ke apartemen aja" kata Fia lirih. Bibirnya membiru, pandangan matanya sayu, jari jari tangannya membiru kedinginan.

Reyfan mengangguk mendengar instruksi dari Fia untuk menuju apartemennya. Dahi Reyfan mengkerut, pria itu semakin khawatir dengan keadaan Fia, bahkan ia sesekali mengumpat karena jalanan macet.

Sesampainya di sana, dengan cepat Reyfan membuka pintu apartemen Fia dengan kode yang diberikan Fia. Pria itu menuntun Fia masuk ke kamar mandi yang ada di di kamar tidur Fia.

Reyfan melihat seisi kamar Fia. Dia agak tersanjung, Fia tidak seperti perempuan lainnya. Gadis ini unik, dan sepertinya Reyfan tertarik pada gadis berambut coklat ini.

Mata pria itu tertuju pada sesuatu, 2 gitar tersandar di dinding sebelah ranjang. Sepertinya yang satu masih baru. 1 gitar dengan sticker 'Queen' yang berwarna putih, dan satu gitar lagi yang masih belum dipetik barang satu senar pun.

Di sana tertempel kertas buram ber tuliskan nama 'Nathan'. Reyfan mengamati sejenak gitar 12 senar itu, sepertinya itu sebuah hadiah dari Nathan.

Fia keluar dari kamar mandi dengan rambut dicepol asal dan anak rambut yang basah karena terkena air saat Fia mandi. Gadis berkaos hitam dan bercelana training itu lansung merebahkan tubuhnya ke ranjang. Reyfan hanya berdiri dan mengusap lengannya.

Fia tersenyum kecil dengan bibirnya yang bergetar kedinginan.

"Mandi sana, gue ada bajunya bang Ferrel kok ambil aja di almari, baju lo biar gue cuci in besok".

Reyfan mengangguk lalu melakukan apa yang dikatakan Fia tadi. Pria itu masih memikirkan tentang Fia, ada hubungan apa antara Fia dan Nathan?

Setelah ia selesai dengan acara bersih bersih nya, Reyfan keluar kamar mandi dengan celana jeans milik Ferrel serta menmbawa kaos merah Ferrel yang tidak dipakainya.

"Fi, ada kaos yang lebih besar gak? Ga muat gue ni" kata Reyfan menatap Fia di atas ranjang yang sepertinya sedang mencoba untuk tidur.

Reyfan memang memiliki tubuh yang besar dan kekar. Sampai sampai dia tidak muat memakai kaos Ferrel.

"Ambil aja Fan, pilih tu banyak" Fia berkata dengan lirih sambil menunjuk almari di samping ranjang.

Setelah Reyfan menemukan kaos untuk dipakainya, pria itu berniat untuk pamit pulang. Tapi tiba tiba ia mendengar Fia menggumam.

"Mmh, dingin"

Kelihatannya Fia sakit, Reyfan mendekat dan menyentuh dahi Fia yang terasa panas, mungkin karena dia hujan hujan tadi.

ILEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang