Reyfan membuka matanya. Cowok itu menurunkan selimut yang menutupi tubuhnya. Yang dilihat pertama kali adalah Fia. Gadis itu sedang berdiri di depan almari dengan kaus yang besar membalut tubuhnya.
Kemarin sore mereka berakhir di ranjang tanpa pakaian yang dilanjut tidur sampai pagi. Fia sudah menghubungi mamanya agar tidak khawatir. Dia mengatakan bahwa dia ada di apartemen karena tadi saat ia pulang, dirumah tidak ada orang.
"Mau kemana?" Tanya Reyfan memakai celananya kembali.
"Ngga tau" kata Fia menghela nafas. Wajahnya agak sedih.
Reyfan berjalan dan menghampiri Fia. Cowok itu memeluk Fia dari belakang. Mencium leher gadis itu dan menghirup aroma tubuh Fia. Tapi Fia menghindari pelukan itu dan menghalau Reyfan.
"Rey, gue punya pacar"
"Lo belom putus sama dia?" Tanya Reyfan yang dijawab gelengan kepala oleh Fia.
"Trus? Yang tadi?" Lanjut Reyfan dengan dahi mengernyit. Reyfan kira Fia mau berhubungan sex dengannya karena Fia telah putus dengan Xander. Yaa, tidak mungkin kan kalau gadis itu menjadikan Reyfan sebagai selingkuhannya?
"I don't know it just happened" jawab Fia cemas.
"Sh, nggapapa. Lo sering kek gitu kan?"
"Hah? Maksud lo?"
"Lo kan sering selingkuh padahal masi punya pacar"
"Reyfan! Udah gue bilang berapa kali si? Gue tu gak selingkuh"
"Ya tapi kenyataannya gitu kan?"
"Denger ya Fan, gue ga pernah aneh aneh sama Xander waktu kita masi ada hubungan. Lo suruh gue jauhin dia kan? Gue jauhin dia. Trus waktu lo telepon di jalan lo liat Xander di belakang. Waktu itu gue digodain cowok dijalan. Untung aja dia dateng, kalo nggak gue bakal dibawa sama mereka"
"Oh"
"What? Cuma oh doang? Lo ngerti nggak sih? Gue nangis semaleman, nggak makan, nggak tidur gara gara lo putusin! Kalo nggak ada Xander jagain gue, mungkin gue udah-"
Reyfan tiba tiba mencium bibir Fia untuk membuatnya berhenti bicara. Cowok itu cukup lama melumat bibir Fia. Setelah melepas ciumannya, Reyfan menatap mata Fia dalam dalam.
"Gue minta maaf. Gue juga jadi gila gara gara kangen sama lo" Reyfan mendekap Fia ke pelukannya kemudian.
Fia juga merespon pelukan Reyfan dengan beberapa belaian di punggung cowok itu. Tiba tiba Reyfan terkekeh geli saat masih berada di pelukan Fia. Gadis itu pun melepas pelukannya dan menanyakan ada apa.
"Lo kenapa ketawa?"
Reyfan lalu membalikkan badan Fia menghadap sebuah kaca besar yang menempel di almari pakaian Fia. Cowok itu mengusap kdeua lengan Fia sambil tersenyum memandang pantulan mereka berdua di cermin.
"Liat deh Fi. Kayanya kita nggak ditakdirkan untuk hidup rukun berdua"
"Ha? Maksud lo?"
"Baru satu hari kita ketemu lagi. Semaleman kita making love dan berakhir dengan kata i love you. Beberapa menit kemudian kita udah berantem lagi"
Fia terkekeh mendengar tutur Reyfan itu. Mereka berdua sudah beberapa tahun mengenal satu sama lain, dan tidak ada hari tanpa berseteru. Mereka selalu punya alasan untuk memulai pertengkaran. Tapi cinta mereka tidak bisa beralih ke siapapun.
"Jadi? Lo nggapapa kan soal tadi malem?"
"Gatau, gue ngerasa jahat banget. Tapi ya nggapapa lah, udah terlanjur"

KAMU SEDANG MEMBACA
ILEY
Novela Juvenil"I love you" "Dih, sarap" "Makasih sayang, makin cantik aja lo" "Sakit jiwa ya lo?" "Ngga, selama lo baik baik aja" "Lah?" "Because you're my soulmate" "Sinting" "Yea because of you, you're always making me horny" "SUCH A PERVY IDIOTIC ASS!!" ~ILEY...