12. Surprise?

11.7K 324 15
                                    


"I'll kill him"

Tangan Reyfan mengepal kuat. Pria itu tidak rela jika Fia disentuh Alex. Apalagi direnggut sesuatu yang menjadi kehormatan wanita. Fia yang sudah menjaganya rapat rapat kini sudah diambil oleh Alex.

"Fan, jangan pergi. Gue butuh lo" kata Fia sambil menangis. Tidak tau itu tangis sedih atau tangis karena apa yang pasti sekarang dia sedang bingung, panik, dan takut. Mendengar kalimat Fia, Reyfan menarik Fia kepelukannya.

"Kapan Fi?" tanya Reyfan sambil mengelus punggung Fia.

"Kemaren" Fia berbicara dengan ter bata bata. Reyfan mencium leher Fia, ia merindukan gadis itu. Sayangnya mereka bertemu dalam keadaan seperti ini. Reyfan melepas pelukannya.

"Bilang sama gue. Semuanya" kata Reyfan meyakinkan Fia. Ia ingin mendengar semuanya dari Fia. Mereka pun duduk di pinggir ranjang Fia.

"Kemaren gue bawa Alex kerumah, gue kenalin sama papa,mama, sama bang Ferrel. Trus dia ngajak gue jalan, waktu pulangnya gue ke apartemen sama dia. Trus ngga tau kenapa dia kaya nafsu banget sama gue. Gue sebenernya ragu, gue takut. Tapi dia ga mau dengerin gue" jelas Fia panjang lebar. Dia terus bercerita sambil sesekali menyeka airmatanya. Reyfan mengelus lengannya memberi kekuatan dan menenangkannya.

"Dan akhirnya kami ngelakuin itu" lanjut Fia sambil menyilakan rambutnya yang terkena airmata.

"Tadi pagi, dia gak bilang apa apa. Dia cium gue sebentar trus selimutin gue dan pergi gitu aja" gadis itu berbicara dengan nafas tersengal sengal.

"Fan, gue takut. Gue takut dia tinggalin gue dan biarin gue kaya gini" kata Fia yang ditarik Reyfan lagi kepelukannya.

"Sst tenang, gue ada buat lo Fi" kata Reyfan semakin membuat air mata Fia keluar.

"Fan, tapi kalo gue hamil gimana?" kata Fia takut dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Fi, liat gue" Reyfan melepas pelukannya lalu menatap Fia dalam dalam.

"Denger. Gue tau lo udah ehm, itu. Tapi Fi, gue cinta sama lo. Gue mau sama lo apapun keadaan lo sekarang. Gini, kalo lo hamil dan Alex ga mau tanggung jawab, gue akan nikahin lo sesegera mungkin. Oke?" Reyfan menangkup wajah Fia dan menariknya ke pelukan Reyfan.

Mungkin ini terdengar gila. Reyfan tau itu. Tapi dia sangat mencintainya. Ia mau menerima Fia apa adanya. Fia tersenyum dalam pelukannya. Menurutnya, pria tangguhnya ini manis. Ia tau cara membuat Fia merasa lebih baik.

"Fan, maaf kalo gue bikin banyak beban dihidup lo" Fia melepas pelukannya dan menyeka airmatanya. Reyfan juga tersenyum dan mendekat ke wajah Fia. Ia ingin mencium Fia.

Tapi Fia mengalihkan wajahnya. Ia tau Reyfan merindukannya. Ia pun juga merindukan Reyfan. Tapi dia masih ada hubungan dengan Alex. Ia tidak mungkin mencium Reyfan dengan status pacar orang lain.

Reyfan mengerti itu, dan dia tersenyum sendu. Ternyata Fia menjaga hatinya untuk Alex. Sungguh beruntung Alex memiliki gadis seperti Fia, batin Reyfan. Tetapi Alex malah membuat Fia seperti ini.

"Jangan nangis dong, nanti dedeknya ikut sedih" kata Reyfan menyentuh perut Fia yang masih rata itu. Fia pun tertawa kecil.

"Apasih lo, belum tentu juga gue hamil" kata Fia menghela nafas. Reyfan menarik Fia ke pelukannya lagi. Mengelus lembut kepala gadisnya itu.

"Pokonya kalo ada apa apa, langsung ke gue, oke?" kata pria dengan tubuh kekar yang mendekap Fia.

××

××

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ILEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang