16. Between the three of us

8.7K 237 7
                                        

Reyfan terdiam terpaku di depan ponselnya. Sekarang dirinya sedang berada di mobil. Sehabis menonton penampilan Fia tadi. Dia sengaja tidak menemuinya disana tadi melainkan berencana akan datang ke apartemen Fia.

Dia akan meminta maaf atas kelakuan kasarnya pada gadis itu dan temannya. Reyfan yakin Fia tau kalau dirinyalah yang memukul Rio. Sebenarnya Reyfan tau Fia tidak menyukai pria yang bersikap kasar. Tapi dia sangat tidak bisa mengontrol emosi jika itu tentang Fia.

Pria itu sadar sekarang dia sedang dijauhi Fia. Mungkin gadis itu merasa tidak nyaman padanya.

"Huh, oke. Abis ini lo pasti maafin gue" gumamnya sambil melajukan mobilnya ke apartemen Fia.

××

Ceklek!
Fia membuka pintu apartemen nya setelah menekan tombol kata sandi nya.

"Reyfan?! Astaga. Lo ngapain disini?" Fia terkejut menyadari Reyfan di belakangnya.

"Em, gue kangen sama lo" katanya tejeda. Fia hanya mengangkat bahunya dan tersenyum kecil lalu bergegas ke kamarnya.

"Fi, gue minta maaf" Reyfan mengikuti gadis itu ke kamarnya. Dia duduk di ranjang sedangkan Fia membersihkan makeup nya.

"Fia" panggil Reyfan sekali lagi.

"Hm? Bukannya gue suka mainin cowok? Ya, yang salah gue sih. Gue salah udah berfikir kalo lo tulus". Kata Fia tanpa melihat ke arah Reyfan yang berada di belakangnya.

"Oke, denger ya. Gue nyesel, gue ga bisa kontrol emosi. Ya tau sendiri lah" Reyfan mulai berdiri di depan cermin yang berada di depan Fia.

"Hm? Apa? Gue gak tau tuh" kata Fia melirik Reyfan dari pantulan kaca. Pria itu balas menatap Fia.

"Ya gue cemburu. Gue sayang lo Fi. Rasanya benci kalo lo deket sama cowok selain gue"

Fia berbalik berhadapan dengan Reyfan. Fia melipat tangannya didepan dada sambil menatap prianya itu dengan sebelah alis terangkat.

"Lo cemburu. Sedangkan lo gak berhak untuk marah. Lo bukan siapa siapa gue. Dan lo nggak akan pernah jadi siapa siapa di hidu- mph"

Reyfan langsung membungkam mulut Fia dengan lumatan bibirnya. Pria itu semakin memperdalam ciumannya sedangkan Fia mencoba mendorong Reyfan. Kasihan, Reyfan melepaskan gadis itu untuk mengambil napas.

"Intinya, lo mau maafin gue?" kata Reyfan to the point. Fia menunduk merasa dipojokkan. Dia pun mengangguk mengiyakan kata kata Reyfan.

"Ok, sebagai permintaan maaf dan makasih udah maafin gue, abis ini kita jalan. Gue tunggu 5 menit" selesai dengan kata katanya Reyfan pergi begitu saja meninggalkan Fia yang membeku di depan cermin sambil meraba bibir basahnya.

××

"Eh, pulang dulu ya? Gue lupa bawa earphone" Reyfan melajukan mobilnya ke arah blok rumahnya. Fia hanya mengangguk diam dan memperhatikan jalan dari balik kaca jendela mobil Reyfan.

Sesampainya di rumah Reyfan, Fia memasuki ruang tamu dan melihat lihat sekitarnya sambil menunggu Reyfan mengambil earphone nya. Rumah Reyfan sepi bahkan ketika mereka akan masuk Reyfan harus membuka kunci pintunya.

Fia mulai menjelajah ruang tamu Reyfan. Cewek itu melihat foto keluarga di dinding. Lengkap satu keluarga. Reyfan, papa Phillip, bunda Lily, dan El. Mereka tampak serasi dengan batik yang senada dan wajah yang tampak bahagia. Senyum Fia agak pudar saat menyadari ponselnya bergetar.

 Senyum Fia agak pudar saat menyadari ponselnya bergetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ILEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang