13. Choose

12.2K 291 31
                                    


Fia memejamkan matanya. Entah kenapa ia sangat tidak bersemangat hari ini. Sejak tadi dikelas ia hanya meletakkan kepalanya diatas meja dan memandangi wajah tampan Nathan yang ada disampingnya.

Kadang kala dia juga menyunggingkan senyum kecil ketika melihat Nathan mencoba menghiburnya dan mengajaknya berbicara.

"Rooftop?"

Kata Nathan sambil memijit mijit pelan kepala Fia dengan tangan kirinya. Fia tersenyum lalu mengangguk.

Sudah lama mereka berdua tidak bolos berdua sejak dikabarkan Fia berpacaran dengan Reyfan ataupun Alex tempo hari.

Di rooftop, mereka menikmati udara yang berhembus menerpa wajah. Merindukan suasana seperti ini. Fia menyandarkan kepalanya di bahu Nathan.

Membagi beratnya beban hidupnya yang mungkin tidak akan bisa ia selesaikan sendiri. Ia membutuhkan seseorang untuk memahami dirinya.

"Nat, menurut lo gue gimana sih?" tanya Fia memeluk lengan Nathan.

"Lo itu item" kata Nathan mulai membentuk senyum jahil nya.

"That's not funny" Fia mencubit lengan Nathan pelan. Ia senang bercanda dengan Nathan, rasanya ringan tidak ada beban. Nathan yang sudah tersenyum geli pun melanjutkan.

"Lo tu sexy" Nathan menatap mata Fia dengan sorot yang sulit diartikan.

"Ish, tau ah gemes gue" Fia melipat kedua tangannya didepan dada dan menarik kepalanya dari sandaran bahu Nathan.

"Ehem, lo tu menarik, seru, agak aneh tapi gue suka itu dan-" kata Nathan menghentikan kalimat nya.

"Dan?" Fia menatap bola mata Nathan yang fokus memperhatikan pemandangan kota didepannya.

"Dan" Nathan kembali menggantungkan kata kata nya.

"Jahat? Gue jahat ya Nat?" Fia menyadari kalau selama ini ia banyak menyakiti Nathan.

"Not really" kata Nathan menjatuhkan badannya ke belakang dan menjadikan kedua tangannya sebagai bantal. Fia menengok ke arah Nathan yang terlentang di sampingnya.

"Lo baik sama orang orang. Lo cuma jahat sama gue" kata Nathan sambil menatap cerahnya langit di siang hari.

"Sorry ya Nat" Fia berpindah mendekati Nathan dan ikut merebahkan tubuhnya dengan perut Nathan sebagai bantalnya.

"Gue tu cuma apa sih? Cuma numpang peran dikit di hidup lo"

Nathan tertawa hambar sambil memejamkan matanya menghindari cahaya matahari yang mengenainya.

"Lo cemburu sama Reyfan?" Fia memberanikan diri menanyakan itu. Dan balasan dari Nathan hanya tawa kecil yang membuat kepala Fia bergetar mengikuti perut Nathan.

"Nathan" panggil Fia sambil memainkn jarinya.

"Hm" jawab Nathan dengan mata tertutup. Fia mengangkat kepalanya dan mendekati wajah Nathan.

"Gue sayang sama lo" kata gadis itu membelai rambut Nathan. Nathan yang merasakan tangan lembut berada di kepalanya pun langsung membuka matanya. Cowok itu tersenyum dan menghentikan aktifitas tangan Fia.

"Ini yang bikin gue ga bisa move on" kata Nathan santai. Fia pun tertawa mendengar itu. Gadis itu meletakkan kepalanya di dada Nathan. Dan pria itu memeluknya.

××

Fia melempar tas nya ke ranjang. Mengganti bajunya dengan baju santai dan melesat menuju dapur untuk menegak segelas air.

Ting!
Sebuah pesan masuk ke ponsel Fia. Gadis itu mengecek ponselnya sambil berdiri di samping meja makan dengan mulut menggembung penuh air minum.

ILEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang