32. Sex

12.5K 178 22
                                    

Warning!
Sexual content
-----------------------

"Help meh, pwease"

Alex meneguk ludah.

"Mampus dah gue"

Alex bingung, dia mengacak rambutnya frustasi. Cowok itu hanya mengirim satu pesan ke Reyfan yang tertulis 'selesai meeting telpon gue secepatnya!'

Dia tidak mungkin menghancurkan karir sahabatnya itu yang sudah diperjuangkan untuk masa depan yang luas. Malam ini Reyfan akan mencoba memperluas cabang perusahaan ke salah satu negara tetangga. Dan jangan sampai dia mengacaukannya.

Semua orang tau, tidak ada yang bisa menahan amarah Reyfan. Tidak peduli siapa yang ada di depannya, keadaan seperti apa, atau apa akibat yang akan diperolehnya. Jika dia marah, semuanya bisa hancur.

Sedari tadi, Alex mondar mandir didepan sofa yang ditempati Fia. Cowok itu tidak tau apa yang harus dia lakukan untuk membantu menghilangkan kesakitan yang dialami Fia.

"Lex sakiit!!"

"Gue ga tau harus apa?!"

"Awh, my nipples"

Alex semakin berdebar mendengar desahan Fia. Bagaimanapun juga, Alex hanya lelaki biasa yang sulit menahan nafsunya untuk wanita. Tapi wanita ini lain, wanita ini bukan miliknya melainkan milik sahabatnya sendiri.

Melihat dada Fia yang naik turun, matanya yang terpejam, suara lembut yang keluar dari mulutnya yang sedikit terbuka membuat darahnya berdesir. Urat tangan cowok itu tampak kentara.

"Argh! Sialann! Reyfan lama banget si" umpat Alex yang kesabarannya telah sampai di ubun ubun.

Mata Alex terus melirik ke jam dinding. Dia berharap Reyfan bisa dengan cepat kemari dan menangani pacarnya yang sedang horny berat.

"Owh shit!" Desah Fia tidak tahan.

"Ok, what do u want?!" Alex yang sedari tadi tergoda akan suara suara dan tingkah yang dibuat Fia itu semakin menipis kesabarannya.

"I wanna fuck! Right now!"

"Shh, ok ok. Let's go to your bed"

Akhirnya setelah pikirannya buntu, Alex membawa Fia ke kamar dan meletakkan gadis itu di atas ranjang. Tangan Fia meraih lengan Alex yang tidak sengaja menekan paha dalam gadis itu.

Sambil memejamkan mata, Fia mendesah karena sentuhan Alex itu. "Owh, yass. Touch it" katanya lirih.

Alex spontan menyingkirkan tangannya yang dituntun Fia menuju tempat yang tidak seharusnya. Sebenarnya Alex tidak tega melihat Fia kesakitan. Tapi dia juga tidak bisa menyentuh Fia.

"Alex come on, just a little touch"

"Listen, i can't. You have a boyfriend"

"Gue ga bisa nunggu Reyfan"

Fia menatap mata Alex dalam. Gadis itu benar benar kesakitan. Dia tidak akan bisa menahan ini sampai Reyfan datang. Gadis itu membutuhkan penanganan secepatnya.

"Fine! Let's do it!"

Akhirnya Alex naik ke ranjang dengan posisi menindih tubuh Fia. Cowok itu menggerayangi bagian bagian sensitif yang merangsang Fia untuk lebih cepat mengeluarkan cairannya.

Alex mulai mencium leher Fia. Menjelajah tubuh gadis itu dengan tangannya. Kemudian doa berpindah ke lipatan kaki belakang lutut, disana biasanya wanita menyimpan titik rangsang. Alex menciumi paha Fia dengan lembut dan sensual.

ILEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang