29. Kissmarks

7.4K 154 18
                                    


Warning!
Little bit mature
-------------------------


"Reyfan, denger. Mungkin ini bikin kamu marah, tapi aku bukan cewek gituan"

"Iya, trus aku harus gimana? Kamu dijamah orang lain Fi"

"Tapi bukan atas kemauan aku"

"Aku tetep ga terima"

Fia berusaha membujuk Reyfan agar dia mau memaafkan Fia. Sekarang mereka sedang berada di kamar Fia, meributkan dua tanda merah yang ada di bahu kiri Fia. Reyfan sangat marah saat mengetahuinya. Apalagi mereka telah membuat Alex bungkam setelah berusaha melerai perkelahian mereka di mobil tadi.

Tak lama kemudian mereka diawasi seorang wanita yang berhenti di depan kamar itu. Angel hanya memenuhi permintaan tunangannya untuk mengecek apakah Reyfan dan Fia benar benar tidur terpisah.

Angel tidak mengerti apa yang terjadi, mereka berdua terlihat manis saat makan malam di restaurant selepas Reyfan pulang tadi. Tapi tiba tiba dia mendengar sepasang kekasih itu saling berteriak.

"Hey, are you guys okay?" tanya Angel hati hati. Dia tau, seharusnya dia tidak ikut campur tapi alangkah baiknya dia mencoba melerai.

Reyfan dan Fia menatap Angel dengan mata yang mengatakan 'ah, lo ganggu aja sih'

"Umm, oke. Gue cuma mau ngecek kalian ga tidur bareng" kata Angel dengan senyum awkward nya.

"Don't worry, we're not" kata Reyfan melirik Fia. Gadis itu memasang wajah bingung dengan alis mengkerut.

"Gue pulang" lanjut Reyfan.

Fia membelalakkan matanya saat mendengar itu, dia kira mereka akan tidur berpelukan malam ini. Tapi tidak, Reyfan terlanjur marah.

"No, you'll stay here with me" Fia memohon atas Reyfan, gadis itu sangat merindukan pacarnya.

"Gua ada urusan, harus selesai" jawab Reyfan membawa barangnya pergi.

"Okey, kayanya gue harus pergi" kata Angel melangkah menjauh.

Fia menarik lengan Reyfan agar pria itu mendekat. Gadis itu menatap bola mata Reyfan yang mengeluarkan ekspresi marah. Menurut Fia, pacarnya itu lucu jika sedang marah. Meskipun kadang kadang mengerikan.

"Aku kangen kamu Fan" Fia mengangkat kedua tangannya ke leher Reyfan. Lalu menarik tubuh pria nya itu mendekat ke dirinya. Dia merasakan tubuh Reyfan yang hangat. Telinga nya yang memerah karena marah.

"Aku nggak sengaja. Maaf ya?"

Suara lembut Fia menyeruak masuk ke telinga Reyfan. Suara itu meluluhkan hatinya. Suara itu menurunkan amarah nya. Suara itu membuatnya tenang. Suara itu, Reyfan menyukainya.

Pria itu membuang nafas nya perlahan. Nafas panjang yang memberinya ketenangan setelah bisikan Fia membuatnya melemah.

Fia mendorong pelan bahu Reyfan agar pelukannya lepas. Gadis itu menarik senyum termanis yang ia punya untuk Reyfan. Jari nya mengusap pipi lembut yang tidak pernah ia sentuh beberapa bulan terakhir ini.

"Who was that, Fia?"

"Leo"

Fia menjawabnya dengan wajah menunduk. Cewek itu diam sementara untuk merangkai kata. Hening dalam kamar itu, tidak ada suara, tidak ada yang berteriak. Semua emosi terkendali oleh masing masing jiwa. Reyfan menghela nafas nya.

"How? Fia tell me"

"Aku takut kamu marah"

"Babe!"

ILEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang