"Ni gimana sih? Susah banget. Mana besok tryout terakhir lagi"Malam ini dia ada di apartemen nya. Gadis itu sedang berusaha mengerjakan soal Fisika yang membuatnya pusing.
Sebenarnya dia lebih suka pergi ke club malam daripada memakai kacamatanya dan memegang buku seperti ini. Tapi mengingat nilainya tidak terlalu bagus, dia berinisiatif untuk mencoba belajar di malam hari.
Fia membuka ponselnya. Seperti biasa mengunggah status whatsapp jika gadis itu merasa bosan.
Setelah melakukannya, sebuah pesan masuk. Ternyata Nathan, Fia tersenyum melihatnya. Pria itu yang pertama melihat statusnya. Entah kenapa Fia senang hanya karena hal sepele. Tapi ia merasa senang.
"Yeay" kata Fia bersemangat. Gadis itu membanting tubuhnya diatas ranjang empuk nya. Dia mendengar ponselnya bergetar. Dia tersenyum kecut melihatnya.
Percaya atau tidak, itu adalah panggilan video dari Reyfan. Oh, apa yang harus dia lakukan? Mau tidak mau dia menjawabnya.
"Halo? Kenapa Fan?" kata Fia mencoba ramah.
"Ngga, kangen aja"
Reyfan menyangga dagunya dengan tangan kiri yang bertumpu pada motornya. Sungguh manis menurut Fia. Tunggu, apa Fia tadi baru saja memuji Reyfan? Oh, ayolah. Nathan sebentar lagi datang.
"Hemm" balas Fia sambil memutar bola mata nya membuat Reyfan terkekeh.
"Gue di deket apartemen lo" katanya. Fia mendekatkan ponselnya ke wajahnya.
"Gue ga di apartemen. Gue dirumah Lia" kata Fia berbohong. Dia hanya tidak mau Reyfan mengacau saat Nathan ada di sini.
"Masa sih? Mana liat" Reyfan menaikkan sebelah alisnya.
"Fi, turun. Gue dibawah"
Seseorang berteriak dari ruang tengah. Fia yakin itu Nathan. Dan dia harus menutup telponnya dengan Reyfan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEY
Teen Fiction"I love you" "Dih, sarap" "Makasih sayang, makin cantik aja lo" "Sakit jiwa ya lo?" "Ngga, selama lo baik baik aja" "Lah?" "Because you're my soulmate" "Sinting" "Yea because of you, you're always making me horny" "SUCH A PERVY IDIOTIC ASS!!" ~ILEY...