"Fia"
"Hm"
"Fi woi"
"Hm"
"Dek!"
"Ck! Apaan si bang?"
"Gue tu ga suka liat lo sakit"
"Ish gue tu gapapa. Cuma ngedrop dikit, sante aja lah"
Ferrel memijit puncak kepala Fia dengan sayang. Pria itu selalu memperlakukan adik perempuan satu satunya itu sebagai princess dirumah. Fia itu bak permata dihatinya. Dia tidak akan membiarkannya retak sedikitpun.
"Pokonya ntar kalo udah balik ke Amerika lagi lo harus jaga kesehatan, gaboleh kecapekan, gausah makan yang bikin drop"
"Iya abangkuu"
"Lo kenapa si ga mau pulang? Masa mau di apartemen mulu"
"Bang Ferrel yang ganteng, ni apartemen juga punya gue. Masa ngga diurusin. Udah lah, gue gapapa. Abang gausah nemenin Fia, sana pulang"
Ferrel menghela nafasnya panjang. Kemudian Fia tersenyum setelah menengok ke wajah kakaknya itu. Sudah 2 bulan sejak Fia mengambil fakultas di salah satu universitas Amerika, dia tidak pernah melihat Ferrel seperti ini.
Cewek itu memeluk tubuh kakaknya yang telanjang dada dan memejamkan matanya. Dia akan selalu menyayangi kakaknya itu. Walaupun Ferrel tipikal orang yang agak cuek, sebenarnya dia perhatian.
Minggu depan, Ferrel akan menikah dengan Angel. Maka dari itu Fia pulang dari luar negeri untuk mengikuti hari penting kakaknya itu.
"Yakin lo gapapa gue tinggal?"
"Fia udah mendingan dari tadi siang abang, gausah lebay ah"
"Kok gue gugup ya Fi? Padahal pernikahan gue masi 5 hari lagi"
Fia lalu tertawa kecil sambil geleng geleng kepala. Gadis itu melepaskan pelukannya dari Ferrel lalu berdiri. Dia merentangkan tangannya yang tertutup lengan sweater.
"Sini"
Katanya kepada Ferrel mengisyaratkan cowok itu untuk datang memeluknya.
"Siniii"
Ulangnya sekali lagi dengan lembut. Ferrel pun beranjak berdiri lalu memeluk adiknya dengan erat. Di ciumi bahu dan lehernya itu.Fia tertawa lalu melepas pelukannya.
"Hahah, udah sana pulang. Gue gapapa kok"
Ferrel lalu memakai kausnya lagi dan mengambil ponselnya. "Gua pulang dulu. Gausah ngundang cowok. Gue ga mau besok dapet laporan lo tiba tiba bunting" katanya sambil melangkah pergi.
Fia pun tersenyum kecil. "Bang sekalian matiin microwave yaa"
"Iya, buruan tidur gausah begadang" teriak Ferrel dari luar kamar.
Setelah Ferrel pergi, Fia memainkan ponselnya. Gadis itu merindukan para sahabatnya. Padahal baru kemarin mereka reuni lewat videocall. Sekarang, dia merindukan Reyfan.
Malam ini, pacarnya itu berangkat menuju ke kantor untuk menghadiri rapat penting perusahaannya. Reyfan berjanji akan menelepon gadisnya 30 menit sebelum rapat dimulai.
Akhirnya yang ditunggu tunggu pun tiba. Reyfan menghubungi Fia, kemudian dengan senang gadis itu menjawab panggilan. Entah kenapa saat ini mood Fia gampang berubah ubah.
"Hi babe!"
"Hi, vixen. What do you want for dinner?"
"I want you"
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEY
Teen Fiction"I love you" "Dih, sarap" "Makasih sayang, makin cantik aja lo" "Sakit jiwa ya lo?" "Ngga, selama lo baik baik aja" "Lah?" "Because you're my soulmate" "Sinting" "Yea because of you, you're always making me horny" "SUCH A PERVY IDIOTIC ASS!!" ~ILEY...