Reyfan mengusap lembut kepala Fia. Senyum mengembang di wajah mereka masing masing. Fia yang berbaring di pelukan Reyfan pun semakin mendekat dan membuat tubuhnya nyaman.
"Maaf ya" kata Fia memandang wajah Reyfan sehingga kepalanya sedikit mendongak.
"Hm? Harusnya aku yang maaf. Aku udah bikin kamu kotor"
"Mm, aku minum obat perangsang. Aku nggak tau kalo Le-"
"Sst, besok aja. Aku nggak mau putusin kamu sekarang"
"Hah? Maksudnya kamu besok mau putusin aku?" kata Fia terkejut.
"Hahahah, becanda" Reyfan meraih kepala Fia lalu menyandarkannya ke dada bidang cowok itu.
"Kamu udah makan?" lanjut Reyfan.
"Belum. Laper nih, ke dapur yuk"
Reyfan mengecup kepala Fia lalu bangkit dari ranjang untuk memakai pakaiannya lagi. Begitupun dengan Fia yang meraih sweatshirtnya yang besar itu.
"Awh, kok sakit ya?" Fia kembali duduk di ranjang setelah merasa sakit di selangkangannya saat berdiri tadi.
Reyfan tertawa kecil sambil berjalan ke almari Fia dan mencari celana jeans pendek yang ia tinggal kemarin. Setelah memakainya, cowok itu menghampiri Fia dan menuntunnya untuk berdiri lagi.
"Seriously babe, i can't walk" protes Fia yang membuat Reyfan semakin tertawa lebar.
"Sakit ya? Sini liat yang mana?" Reyfan membuka sweatshirt kekasihnya itu dari bawah. Dengan cepat Fia menepis tangan Reyfan. "Ish! Sembarangan kamu!" kata Fia sambil memukul tangan Reyfan yang sedang berjongkok di depannya itu.
Reyfan terkekeh melihat respon Fia. Dengan sekejap pria itu mencium bibir kekasihnya sambil tertawa. Kemudian dituntunnya tangan Fia untuk membantunya berdiri.
"Kan aku udah bilang, yang minta maaf tu harusnya aku" tutur Reyfan tidak bisa menyembunyikan tawanya.
"Kamu si, kegedean!" protes Fia sambil berjalan tentunya dengan bantuan Reyfan.
Mereka menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan. Lalu Fia ingat seafood yang dibawa Alex tadi yang belum tersentuh sama sekali.
Gadis itu melangkah ke ruang depan lalu mengambil sesuatu yang terbungkus styrofoam putih. Dia akan membawanya kembali ke dapur untuk menghangatkannya di microwave.
Tapi dia berhenti sejenak setelah telinganya menangkap suara suara aneh dari kamar di samping ruang depan itu. Melihat Fia berhenti disana, Reyfan yang tadinya sedang membuat minuman hangat segera menghampiri dan bertanya.
"Ngapain yang?"
"Sst! Kamu denger gak?"
"Apaan?"
"Itu Alex yang?"
Reyfan akhirnya mendekatkan telinganya ke pintu kamar tersebut. Disusul Fia yang semakin penasaran dengan apa yang terjadi. Mereka mendengar suara desahan dan hentakan yang keras.
Reyfan menyuruh Fia menyingkir lalu cowok itu membuka pintu. Ternyata suara itu berasal dari toilet di dalam kamar yang sedikit terbuka pintunya. Reyfan melihat Alex yang sedang memanjakan dirinya sendiri hanya dengan kedua tangannya.
"OMFG! lo ngapain Lex?!" teriak Fia disusul tawa yang meledak bersama Reyfan.
"Bangsat lo bedua minggir!" kata Alex sambil terus melanjutkan kegiatannya dengan berbalik arah.
"Fiaa! Tanggung jawab lo!" lanjut Alex setengah berteriak.
"Fia, minggir sayang. Jangan disini" Reyfan menyuruh Fia pergi. Reyfan tau, Alex hanya cowok biasa yang gairah nya akan bangkit juga setelah melihat wanita seperti Fia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEY
Teen Fiction"I love you" "Dih, sarap" "Makasih sayang, makin cantik aja lo" "Sakit jiwa ya lo?" "Ngga, selama lo baik baik aja" "Lah?" "Because you're my soulmate" "Sinting" "Yea because of you, you're always making me horny" "SUCH A PERVY IDIOTIC ASS!!" ~ILEY...