Keysa mondar-mandir di taman belakang sekolah, bingung memikirkan bagaimana caranya membantu Asa. "Lagian dia yang mau deketin kok gue yang ribet?" Keysa protes. "Untung temen sendiri."
Akhirnya Keysa memutuskan mencari Sean, kelasnya tepat di samping kelas Keysa. Keysa celingukan, berharap menemukan seseorang yang dicari.
"Cari siapa?" Seorang cewek baru saja datang dengan membawa buku banyak.
"Sean?" Keysa menjawab dengan ragu. Cewek itu membulatkan bibirnya. "Gue ngeliat dia kearah kantin tadi." Keysa mengangguk. Mengucapkan terima kasih pada teman sekelas Sean.
Sean benar-benar sedang berada di kantin, untung saja sendirian. Kalau ada Alfen misinya bisa gagal.
"Sendirian aja kek jomblo." Keysa duduk di sebelah Sean lalu mengambil gelas berisi jus jeruk diatas meja, meneguknya sampai habis. Dia kehausan.
"Punya gue." Sean menatap dingin. Keysa nyengir lebar. "Haus, cape gue nyariin lo." Sean tidak menjawab.
"Sean." Keysa to the point. Sean hanya menaikan sebelah alisnya. "Gue mau minta kontak temen lo."
Sean meletakan sendolnya, sudah selesai makan. dia menatap Keysa. "Siapa?"
"Alfen."
Sean membulatkan bibirnya, "Minta sendiri."
Keysa mengelus dadanya. "Sabar kalo ngadepin kulkas berjalan." Dia menarik napasnya dalam-dalam. "Please." Keysa mengeluarkan jurus puppy eyes nya. "Buat temen gue, dia suka sama temen lo."
"Kenapa lo yang ribet?" Keysa mengaduk bosan gelas yang tinggal berisi es batu.
"arus rela ribet demi temen."
"Siniin." Sean menjulurkan tangannya. Keysa bingung, dia malah memberikan tangan kosong. Sean menepuk tangan Keysa.
"Hp lo." Pipi Keysa memerah karena malu.
"Ini kontak gue." Keysa berkedip, tanda tanya ada di kepalanya.
"Gue gak minta punya lo."
"Gue gak bawa hp." Sean membeo. Keysa hanya mengangguk paham. Sean berlalu meninggalkan kantin.
"Main pergi aja pak ketos." Keysa salah fokus, dia mengatupkan bibirnya rapat, hampir tertawa. Sean memberikan nama kontak dia sendiri dengan, Sean Ganteng.
⚫⚫⚫
Di tengah-tengah pelajaran, ponsel Keysa bergetar. Menampilkan notifikasi pesan dari Wildan. Keysa mengadahkan kepalanya ke depan, Aman. Pak Marsel sedang menjelaskan didepan sana.
Kak Wildan
Key, pulang nanti sama gue ya.
Hm, oke.
Keysa dalam mode sok cuek.
Keysa tersenyum senang, Wildan mengajaknya pulang bersama.
"Gak usah terlalu seneng, nanti di bikin sakit." Keysa menatap tajam Ana. Kadang firasat cewek itu benar-benar terjadi.
⚫⚫⚫
Keysa menuju parkiran, Dia berpapasan dengan Sean. Mereka saling memandang netra satu sama lain.
"Apa?" Sean menaikan sebelah alisnya. Dia berhenti tepat di depan Keysa. "Ih." Keysa langsung berlalu melewatinya.
Wildan sudah menunggu Keysa di samping mobilnya, dia tersenyum pada Keysa. "Masuk." Wildan membukakan pintu mobil untuk Keysa.
"Dipake seatbelt nya." Wildan mengingatkan, pasalnya waktu itu Keysa pernah terbentur dashboard karena tidak memakai sabuk pengaman.
Wildan tidak menuju kearah rumah Keysa, tapi Keysa tidak akan banyak tanya. Ternyata Wildan membawanya ke taman biasa mereka menyegarkan otak, banyak pepohonan dan anginnya sangat sejuk.
"Udah lama gak kesini." Keysa bersandar di salah satu pohon, memejamkan kedua matanya menikmati angin yang menerpa wajahnya. Wildan menghampiri, membaringkan kepalanya di paha Keysa. Hal yang selalu mereka lakukan saat ketaman, biasanya mereka ditemani beberapa camilan dan novel.
"Key." Panggil Wildan. Keysa berdehem. "Gue suka sama Elsa." Keysa membuka matanya, menatap Wildan yang matanya terpejam. Wildan mengambil tangan Keysa, menggenggam erat jemari Keysa. sesak dirasakan cewek itu.
Mata Keysa berkaca-kaca. "Key?" Wildan memanggil lagi. Keysa kembali berdehem. "Lo dukung?"
Keysa menarik napasnya yang terasa berat. "Key selalu dukung pilihan kak Wildan."
"Gue tahu lo bakal ngomong kayak gitu." Wildan tersenyum dalam diam. "Nanti malem gue mau nembak Elsa." Mata Wildan terbuka, Keysa dengan cepat mengusap bulir air mata yang sempat jatuh.
"Semoga di terima." Wildan mengangguk, dia makin mengeratkan genggamannya.
"Key mau pulang." Wildan melepaskan tangan Keysa. "Kan baru sebentar," Wildan merengek seperti anak kecil.
"Kapan-kapan lagi aja, Key punya tugas buat sekolah." Keysa berbohong, Wildan akhirnya mengalah. Menggenggam kembali tangan Keysa sampai ke mobil.
Di mobil obrolan mereka masih terus berjalan walaupun Keysa menjawabnya dengan tidak mood. Wildan sempat bingung, tapi dia pikir mungkin Keysa kelelahan.
▪️▪️▪️
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Alone (Tahap Revisi)
Teen FictionKeysa Aura Lizton, salah satu Most Wanted Girl di SMA Purmasakti. Cewek yang selalu bersama dengan serigalanya, Wildan Reygan. Cowok yang juga dijuluki Most Wanted Boy itu berpotensi membuat Keysa jatuh cinta dan juga berpotensi membuat patah hati. ...