"ini jamkos loh, oi!" Bastian berteriak frustasi.
Disaat jamkos seperti ini Sean, Alfen, bahkan Nando sibuk berkutat dengan buku pelajaran mereka. Ah bukan cuma mereka bertiga tapi satu kelas, kecuali Bastian.
"Kenapa emangnya?" Tanya Nando polos, sedangkan Sean dan Alfen tidak menghiraukan Bastian, mereka berdua sibuk berdebat karena berbeda pendapat.
"Rumus lo salah." Alfen melihat jawaban Sean di buku matematika cowok itu.
Sean meneliti jawabannya sekali lagi, "gak salah."
"Lo perhatiin lagi deh, soalnya menjebak." Kemudian Alfen memberi Sean petunjuk.
"Oi!" Bastian berteriak lagi.
"Berisik." Ujar Sean dan Alfen bersamaan.
"Jamkos di Purmasakti itu langka loh teman-teman." Bastian berusaha meracuni otak teman sekelasnya, namun tidak ada yang berkutik sedikitpun.
"Langka kayak Keysa." Sean bergumam.
"Lo suka sama Keysa?" Alfen menoleh Sean, menutup buku matematikanya.
"Enggak." Jawab Sean seadanya.
"pasti suka lah secara Keysa cantik, body nya oke." Bastian memberi pendapat.
"Cewek jelek tapi body oke juga lo katain cantik semua." Nando menyindir Bastian, "rusak otak lo."
"Jadi lo ngatain Keysa jelek?" Sean menutup buku matematikanya juga, dia menyorot tajam Nando.
"Mampus lo." Bastian tersenyum puas.
"E..enggak kok, gak ngatain Keysa." Nando tersenyum sumringah. "Gue dukung kok kalo lo sama dia."
"Berat dong kalo di dukung." Sahut Bastian.
"Bacot kalian semua." Sean membuka kembali buku matematikanya, padahal Bastian sudah mengucap syukur tadi.
Tring..
Sean tersenyum tipis saat membaca notif yang baru masuk di ponselnya.
Keysa
Kelas lo jamkos juga gak?
Knp
Gue di atap, bisa kesini?
Ok.
Sean memasukan buku pelajarannya kedalam laci, dia langsung keluar kelas tanpa menghiraukan pertanyaan sahabatnya.
"Suatu kehormatan anak einstein mau keluar kelas saat jamkos." Keysa nyengir lebar.
Sean menarik lengan Keysa menuju basecamp nya, mendudukan cewek itu di sofa.
"Ayah gak pernah main-main sama ucapannya." Keysa mulai bercerita, dia menjadikan bahu Sean sebagai sandaran.
"Lo masih mikirin Elsa?"
"Dia bilang gue hanya pamer karena bisa ngelakuin apa aja."
"Pamer? Lo bahkan janji ke bokap lo demi dia."
"Masalah itu, gue gak yakin bisa peringkat pertama di kelas. Padahal masa depan Elsa tergantung sama gue."
"Lo harus percaya diri, lo harus lebih ambisius. Gue sendiri bahkan percaya lo pasti bisa." Sean memberi semangat, membuat cewek di sebelahnya tersenyum hangat.
"Lo bakal pertukaran pelajar ke New York ya semester depan?"
"Iya."
"Berarti kurang lebih sebulan lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Alone (Tahap Revisi)
Teen FictionKeysa Aura Lizton, salah satu Most Wanted Girl di SMA Purmasakti. Cewek yang selalu bersama dengan serigalanya, Wildan Reygan. Cowok yang juga dijuluki Most Wanted Boy itu berpotensi membuat Keysa jatuh cinta dan juga berpotensi membuat patah hati. ...