(38) sesak

1.1K 59 14
                                    

Minal aidzin wal faidzin semuanya, maaf ya lama update hehe.

⚫⚫⚫

Setelah selesai membersihkan dirinya sehabis berdebat dengan makluk kasat mata dan yang akhirnya diselamatkan oleh Reno yang menjemput Keysa.

Keysa menuju ke ruang makan yang sudah ada bunda yang sedang menyiapkan makan siang untuk Keysa. Sebenarnya bukan makan siang lagi namanya, tetapi makan sore, dikarenakan Keysa yang telat pulang tadi.

"Bunda masakin makanan kesukaan kakak, dihabisin ya. Dan juga kenapa kakak pulangnya agak terlambat? Biasanya juga on time kalo ga ada jadwal kerja kelompok," tanya Yuni lembut.

Sudah kebiasaan Yuni untuk menanyakan sesuatu kepada anaknya dengan nada bicara yang lembut, jika ia marahi terlebih dahulu tanpa tau sebabnya apa, anaknya pasti akan kembali kesal padanya.

Yuni hanya berpikir bagaimana Keysa mempunyai anak kelak, ia tak ingin cucunya nanti membantah ucapan ibunya.

"Maafin Key ya bunda, tadi Gio ninggalin Key dan pergi gitu aja kerumahnya Reno. Untung aja Reno langsung dateng buat jemput Key," adu Keysa pada Yuni dan mencibir Gio didalam hati.

Bagaimanapun juga, jika Gio tak meninggalkannya ia tak akan berurusan dengan Sean Aldino.

Yuni hanya tersenyum melihat raut wajah putri sulungnya yang terlihat sangat kesal dengan sepupunya, Gio.

"Gapapa gausah kesel, mungkin aja Gio beneran lupa," Yuni mengambilkan piring, nasi, serta lauk pauk untuk putrinya.

"kan dia biasanya juga bawa mobil, jadi pas make mobil kamu mungkin dia berasa bawa mobil sendiri deh," Yuni meyodorkan piringnya kearah Keysa dan dengan senang hati Keysa menerimanya.

Suapan pertama Keysa sangat menikmatinya, "iya deh Bun, Key ga kesel lagi sama Gio. masakan buatan Bunda bikin mood Key jadi balik lagi," cengir Keysa tanpa dosa, Yuni hanya terkekeh mendengarnya.

Setelah selesai makan Keysa berancang untuk mencuci piringnya sendiri.

Tetapi dengan cepat Yuni mencegat lengan Keysa, "biar Bunda aja yang cuci piring kakak, kakak bangunin adek aja ya diatas dia udah tidur lama banget."

Keysa menuruti ucapan Bunda dan dengan segera beranjak untuk membangunkan kebo kecil itu, karena kebo besarnya itu ia sendiri, hmm.

"Dek, bangun. Kata bunda kamu udah tidur lama banget," Keysa mengelus rambut Juna lembut, jika sedang dalam mode baik, ia berbicara aku-kamu pada Juna.

"Bangun ya mandi sana," Keysa menepuk-nepuk pipi Juna pelan yang membuat si empunya menggeliat dan berusaha untuk keluar dari alam mimpinya.

"Juna bangun, tapi kakak temenin Juna ke mall ya Juna pengen mainan," ucapnya serak khas suara orang sehabis bangun tidur.

Adiknya ini sangat aneh, baru saja bangun tidur sudah ingin membeli mainan, apa sedari tadi ia bermimpi membeli mainan? Mungkin saja.

"Kakak nemenin aja atau kakak yang bayarin juga?", Tanya Keysa menaikkan sebelah alisnya.

Juna membelalakan matanya setelah sudah sadar sepenuhnya, "Juna sih punya tabungan, tapi kalo kakak mau beliin juga gapapa Juna ikhlas," cengirnya.

Sungguh adiknya ini kecil-kecil sudah sangat pandai berbicara, seperti siapa ya? Hmm.

Keysa mendengus kesal, "emang berapa tabungannya?."

Juna berfikir berusaha untuk mengingatnya, "tadi udah Juna sama Bunda itung, dan uangnya ada 15 ribu," senyum Juna polos.

Love Alone (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang