(14) Indoor

1.2K 52 12
                                    

"What?! Jadi yang nyebarin foto lo sama Sean itu Elsa, pacarnya kak Wildan?" Suara toak Asa membuat beberapa teman sekelasnya menatap jengkel.

Keysa tidak bisa merahasiakannya dari ketiga sahabatnya, pasalnya mereka langsung mengintrogasi Keysa setelah cewek itu memasuki kelas. Mereka tahu sebab Keysa menjadi bahan pembicaraan lagi karena melabrak Elsa.

"Bisa-bisanya lo labrak dia sendirian, padahal gue mau ikut." Putri menatap kesal Keysa.

"Kemaren Thalita, sekarang Elsa. Sabar ya, ujian hidup lo berat. Kalo gak sanggup mati aja." Keysa menjitak jidat lebar Ana.

"Udah kelar kok, gak usah dibahas lagi." Keysa menggelosor bersiap untuk membaringkan kepalanya di meja.

"Kita bahas Sean aja." Putri begitu antusias.

Keysa menguap, dia merasa bosan karena topik mereka tidak jauh-jauh dari Sean.

"Kenapa pacaran pura-pura? Pacaran beneran aja." Ana dan Putri sudah tahu, Asa sudah menceritakannya saat Keysa pergi tadi.

"Suara lo pelanin." Tegur Keysa. Ana nyengir lebar.

"Jadi sampe kapan kalian mau pura-pura pacaran?"

Keysa mengingat-ngingat. "Kata Sean, sampe lupa kalo lagi pura-pura." Keysa menjawab rasa penasaran Asa.

Ketiga sahabatnya melongo, Keysa tidak peka.

"Dia pasti suka sama lo, Key." Ini pendapat Ana.

Suka?

"Gak mungkin lah.." Asa menyahut. "Kalian inget kan yang Keysa ceritain waktu itu? Seenak jidat ngomong bercanda pas anak orang hampir baper." Asa menyindir Keysa.

Keysa berdehem. "Lupain dia, lo boleh suka sama gue." Keysa menirukan cara bicara Sean, tidak lupa dengan menirukan raut wajah datar Sean.

"Gue juga pasti baper sih kalo digituin." Asa ikut menidurkan kepalanya di meja. "Tapi kalo Alfen yang ngomong."

"Mau lo digituin? Terus ujungnya bilang cuma becanda?" Asa menggeleng, sudah Putri duga.

"Jadi kali ini gue gak mau terlalu anggap serius omongan Sean.." Keysa menghela napas kasar. "Walaupun sempet gue pikirin."

"Tuh kan, lo udah mulai suka Sean."

"Lo sendiri udah ngomong sama Latief?" Keysa mengalihkan topik pembicaraan.

Putri mengangguk. "Ternyata kalian bener, gue cuma salah paham aja sama dia."

"Pacaran udah setahun, masih aja gak percayaan." Keysa menggerutu.

"Kadang kepercayaan seseorang bisa disalahgunakan."

"Jangan kompor, Ana." Tegur Asa.

"Asa, yang gue bicarain fakta adanya terkadang cowok emang gitu."

"Semua siswa diharapkan segera ke lapangan indoor sekarang juga."

"Suara Asa bahkan lebih besar dari toak."

"Bacot lo, Na." Dia menarik tangan cewek itu menuju lapangan indoor.

Semua siswa sudah hadir, berbaris rapi di lapangan.

Pak Rian berdiri di depan sana dengan memegang mikrofon.

"Pak Rian mau dangdutan?" Bastian bertanya kepada ketiga sahabatnya.

"Bentar lagi lo dipanggil..." Ujar Nando. "Disuruh joget."

"Palingan manggil Sean." Alfen menebak asal.

Love Alone (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang